Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Tata, Sopir Bus AKAP yang Penghasilannya Turun Drastis hingga Terpaksa Menginap di Terminal

Kompas.com - 25/01/2024, 10:25 WIB
Rizky Syahrial,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sore itu, seorang sopir bus antar kota dan provinsi (AKAP) jurusan Kalideres-Bandung Tata Sumitra (48), termenung sambil menghisap sebatang rokok kretek.

Ia duduk di dalam bus, sambil sesekali menengok ke arah orang yang sedang berjalan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Badan Tata pun berkeringat, lengkap dengan raut wajah bingung sambil bertanya kapan penumpang datang menghampiri busnya.

Tata bercerita, sudah seharian busnya kosong tanpa penumpang. Dia terpaksa menginap di Terminal Kalideres untuk menunggu penumpang.

Baca juga: Kisah Penjaga Tanjakan Lengkong Menanti Keikhlasan Pengendara Motor

"Dari semalem enggak ada penumpang. Kosong banget. Saya akhirnya nginap di bus," ucap Tata saat ditemui di lokasi.

Rupanya, Tata tidak hanya sehari itu mengalami sepi penumpang. Akibat hal itu, setoran Tata ke pihak perusahaan otobus (PO) tidak cukup.

"Penumpangnya enggak ada (dari tahun baru), Jadi buat setor saja enggak target," ujar dia.

Selama 28 tahun menjadi sopir bus, baru belakangan ini ia merasakan hal berat karena sepinya penumpang.

"Target saya 18 penumpang selama sekali perjalanan (rid). Kalau misalnya hanya ada 16 penumpang, saya nombok dua penumpang itu," kata Tata.

Satu tiketnya dihargai Rp 90.000 untuk tujuan Bandung. Belakangan, tata sering menombok uang setoran dari Rp 200.000 hingga Rp 250.000.

Baca juga: Kisah Pilu Nadya, Motor Hasil Kerja Kerasnya Dibawa Kabur Kenalan di Aplikasi Kencan

"Nombok paling dua orang per satu rid. Kan minimal 18 orang," jelas Tata.

Tak hanya setoran, Tata juga menombok uang bensin dan uang tol beberapa pekan ini.

"Terkadang, balik lagi ke sini kan enggak cukup buat keluar masuk tol. Bensin juga Rp 480.000 full-nya," papar dia.

Menghindari nombok, Tata akhirnya berinisiatif menginap sampai dapat banyak penumpang.

"Ya akhirnya menginap, nunggu penumpang daripada saya harus nombok. Uang makan saja enggak dapat," ungkap dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com