Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Pria di Rumah Kos Jaksel, Polisi: Diduga Meninggal karena Sakit

Kompas.com - 26/01/2024, 18:07 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi



JAKARTA, KOMPAS.com -
Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Firman menyebut mayat pria berinisial NS (40) yang ditemukan di rumah kos di Setiabudi, Jakarta Selatan, diduga meninggal  karena sakit.

“Korban NS meninggal dunia diduga karena sakit,” ujar dia singkat saat dikonfirmasi, Jumat (26/1/2024).

Meski demikian, Firman belum tahu sejak kapan NS sakit dan sudah sejak kapan NS tak bernyawa.

Ia mengatakan, hal itu baru bisa terjawab setelah otopsi selesai dilakukan.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Rumah Kos Jaksel

“Hanya hasil visum dan otopsi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang bisa menjawab (sudah berapa hari korban meninggal),” tutur dia.

Kendati demikian, Firman memastikan tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Maka dari itu, menurut dia, kecil kemungkinan NS meninggal akibat adanya kekerasan.

“Hasil pengecekan tidak ada tanda-tanda kekerasan,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, NS ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 10.00 WIB oleh salah satu temannya, WK (39), di dalam kamar kosnya.

Baca juga: Anggota KPPS: Semoga Tragedi Pemilu 2019 Tidak Terulang Kembali

Penemuan ini bermula ketika kakak korban, MS, meminta WK mengecek kondisi korban.

WK lantas mengajak salah satu temannya untuk mengecek rumah kos NS.

Bersama S (28), WK lalu datang ke rumah kos korban untuk melihat kondisi yang bersangkutan.

Namun, ketika diintip dari jendela, NS ternyata sudah tertelungkup dan membiru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com