Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keruwetan di Stasiun Manggarai, Peron Berubah-ubah hingga KRL Sering Berhenti Lama

Kompas.com - 30/01/2024, 17:20 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) mengeluhkan keruwetan yang terjadi di Stasiun Manggarai, khususnya pada jam-jam sibuk, yakni pagi dan sore hari.

Mereka merasa bahwa hal tersebut sangat mengganggu karena membuat perjalanannya jadi terhambat.

Peron berubah-ubah

Wafa (25), salah satu pengguna KRL kerap kebingungan saat harus transit di Stasiun Manggarai karena letak peron sering berubah-ubah.

Baca juga: Keluhan Penumpang di Stasiun Transit Manggarai: Peron Berubah-ubah dan KRL Sering Berhenti Lama

Menurut gambaran Wafa, banyak penumpang yang baru turun dari kereta berhamburan menuju tangga untuk berganti peron. Saat pergantian peron ini, banyak penumpang yang kebingungan.

“Stasiun Manggarai ini untuk ke peronnya tuh dipindah-pindah, padahal sebelum dipindahin banyak orang yang masih bingung untuk kemana-mananya,” ucap Wafa saat diwawancarai Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Kereta berhenti terlalu lama

Penumpang KRL lainnya bernama Nanda (25) menyebut perjalanan KRL kerap berhenti lama di Stasiun Manggarai.

“Pas masuk malah KRLnya berhenti lumayan lama di Stasiun Manggarai,” ujar Nanda.

Karena KRL berhenti terlalu lama, itu membuat Nanda tidak bisa tepat waktu untuk tiba di lokasi tujuan.

Baca juga: KRL Sering Ngetem Lama di Stasiun Manggarai, Penumpang: Bikin Telat Kerja

“Gara-gara berhenti sering banget telat. Harus sabar kalau kereta sudah berhenti gitu,” ucap Nanda.

Nanda mengaku bahwa ia memiliki pengalaman buruk ketika kereta yang ia naiki berhenti lama di Stasiun Manggarai.

Saat itu, kondisi kereta yang Nanda tumpangi dalam keadaan penuh dan sesak sehingga membuatnya nyaris pingsan.

"Saat itu saya sudah yang benar-benar lemas. Kepepet kiri, kanan, depan, belakang,” ungkap Nanda.

Penumpang lainnya, Lifa (25) juga ikut merasakan kereta berhenti terlalu lama di Stasiun Manggarai.

Menurutnya, kereta berhenti cukup lama pada jam berangkat kerja pukul 06.00- 08.00 WIB dan jam pulang kerja pukul 17.00-20.00 WIB.

Baca juga: KAI Diminta Tambah Gerbong Kereta untuk Hadapi Lonjakan Penumpang pada 2024

“Biasanya berhenti enggak jalan kereta di jam berangkat dan pulang kerja. Saya sering kena berhenti lumayan lama di Manggarai,” ungkap Lifa.

Tersendatnya kereta di jam berangkat kerja membuat Lifa kerap memilih menggunakan transportasi online.

Lifa mengaku hampir terlambat masuk kantor karena kejadian tersebut.

“Karena lama berhentinya, saya enggak sabar dan takut telat kerja, langsung pesan ojek online aja,” ujar Lifa.

(Tim Redaksi: Ruby Rachmadina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com