Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Jauh Putar Balik, Pengendara Motor Lawan Arus Lewat Trotoar Jalan Djuanda Bogor

Kompas.com - 01/02/2024, 11:10 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Beberapa pengendara sepeda motor melawan arus lewat trotoar Jalan Ir H Djuanda, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Mereka nekat melanggar aturan karena terlalu jauh untuk memutar balik.

Warga sekitar bernama Dom (43) menuturkan, kebanyakan pengendara melawan arus lewat trotoar untuk memotong jalan menuju Simpang BTM.

Baca juga: Motor Rampas Hak Pejalan Kaki di Trotoar Djuanda Bogor, Warga: Enggak Punya Malu!

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor memberlakukan sistem satu arah di Jalan Djuanda.

Jika tidak memotong jalan dengan melawan arus, pengendara harus melewati Istana Bogor kemudian berbelok ke Jalan Otto Iskandardinata (Otista) untuk menuju Simpang BTM.

Para pengendara merasa jalur itu terlalu jauh.

“Ini kan satu jalur, dia pengin melintas jalan yang lebih dekat,” ucap Dom saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (31/1/2024).

Diakui Dom, pengendara yang lawan arah sering terjadi pada pagi dan sore hari di jam berangkat dan pulang kantor.

Baca juga: Warga Keluhkan Pengendara Motor Lawan Arus di Jalur Sepeda dan Trotoar Jalan Djuanda Bogor

“Kejadiannya setiap hari, setiap saat, bahkan setiap detik. Apalagi kalau pagi sama sore pas pulang kerja,” ujarnya.

Warga bernama Wawan (52) menilai, pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan trotoar sebagai "jalur cepat" sangat membahayakan pengguna jalan, khususnya pejalan kaki.

“Ini kan di depan mobil dan motor lewat juga, kalau dia melintas ini (trotoar) bisa nabrak, nabrak kendaraan iya, nabrak orang yang lagi jalan juga iya,” kata Wawan.

Wawan menilai, pengendara sepeda motor kerap tidak sabar dan menghalalkan beragam cara untuk bisa cepat sampai lokasi tujuan.

Padahal, orang lain yang menggunakan jalan bisa saja kena imbas dan jadi kurang nyaman.

“Emang dia doang yang buru-buru, semua orang juga. Motor naik trotoar gitu kan bikin yang jalan kaki enggak nyaman, takut kecelakaan,” ungkap Wawan.

Baca juga: Satpol PP Bakal Tertibkan Pedagang yang Sudah Bertahun-tahun Berjualan di Trotoar Jalan Merdeka Bogor

Pejalan kaki bernama Irma (37) merasa haknya tergusur oleh pengendara yang menggunakan trotoar.

Padahal, sudah ada jalan yang diperuntukan bagi masing-masing.

“Motor kan punya jalan sendiri ya, gede banget lagi. Ini masih aja harus ngambil jalan pejalan kaki. Heran saya mah,” ujar Irma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com