Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Ulang Surat Suara Tak Layak, KPU Jaksel Temukan Puluhan Lembar yang Masih Bisa Digunakan

Kompas.com - 02/02/2024, 16:28 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Selatan menemukan puluhan surat suara yang masih bisa digunakan di antara ratusan surat suara yang tak layak.

"Kami temukan beberapa yang masih bisa digunakan. Jumlahnya kurang lebih ada 30 surat suara," ujar Ketua KPU Kota Jakarta Selatan Muhammad Taqiyuddin saat dihubungi, Jumat (2/2/2024).

Taqi mengungkap, 30 surat suara yang dianggap masih bisa digunakan tak hanya dari satu jenis surat suara saja.

Ia menegaskan, puluhan surat suara tersebut terdiri dari empat jenis surat suara Pemilu 2024, yakni surat suara pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan DPR RI, pemilihan DPD RI, dan pemilihan DPRD DKI.

Baca juga: KPU Jaksel Distribusikan 7,2 Juta Surat Suara ke 10 Kecamatan, Target 3 Hari Selesai

“Jumlah itu akumulasi ya, bukan dari satu jenis surat suara saja. Tapi, per jenisnya memang berbeda jumlahnya. Misal yang jenis ini jumlahnya lima, yang itu sekian,” tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, KPU Kota Jakarta Selatan mengecek ulang surat suara Pemilu 2024 yang tidak layak.

Hal itu dilakukan dalam aktivitas sortir-lipat yang dilakukan di Gudang Sarinah, Jakarta Selatan.

Sejauh ini, KPU Kota Jakarta Selatan membagi surat suara yang tidak layak menjadi dua jenis.

Baca juga: Polda Metro Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Kedua Tersangka Film Porno Siskaeee

Pertama, surat suara yang memiliki potongan kertas lebih. Kedua, surat suara yang memiliki noda cipratan di halaman depan.

“Karena ini hasil dari percetakan, terkadang ada surat suara itu bahannya berlebih atau potongannya berlebih. Yang bentuknya tak kotak, tapi ada kelebihan bahan kertasnya, itu bisa digunakan sebenarnya,” ungkap Taqi, Rabu (24/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com