Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Tabrak Mobil di Daru, Penumpang Dengar Suara Hantaman Kereta

Kompas.com - 08/02/2024, 16:09 WIB
Larissa Huda

Editor

KABUPATEN TANGERANG, KOMPAS.com - Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line rute Tanah Abang-Rangkasbitung menabrak sebuah mobil sedan di antara Stasiun Daru dan Tigaraksa, Kamis (8/2/2024) siang.

Kecelakaan itu mengakibatkan KRL berhenti cukup lama. Pintu gerbong otomatis terbuka sehingga banyak penumpang yang berada di gerbong memilih keluar.

Salah satu penumpang, Nasrun Rusli, mengaku mendengar bunyi hantaman kencang saat terjadi tabrakan. Ia melihat dari jendela KRL ada kepulan asap di luar.

"Kereta berhenti mendadak dan kami semua penumpang panik," kata Nasrun, seperti dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis.

Baca juga: KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Tabrak Mobil Sedan di Daru

Ketika turun dari gerbong, Nasrun melihat sebuah mobil sudah dalam kondisi ringsek parah, terutama di bagian depan kanan mobil.

Dari informasi yang dihimpunnya di lokasi kejadian, pengemudi mobil tersebut tak mengacuhkan ketika melewati pelintasan kereta.

"Penjaga palang pintu sudah teriak memperingatkan, tapi tidak diindahkan," kata Nasrun, seperti dilansir TribunJakarta.com, Kamis.

Menurut Nasrun, mobil tersebut telah terseret cukup jauh dari lokasi kejadian awal tabrakan. Ia menduga ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Lebih kurang satu jam para penumpang menunggu di luar gerbong. Setelah itu, penumpang diminta kembali menaiki gerbong untuk melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Pengadaan Sarana KRL, KCI: 92 Persen Produk PT INKA

Penjelasan KCI

External Relations and Corporate Image Care PT KCI Leza Arlan membenarkan peristiwa itu. KAI Commuter memohon maaf atas adanya gangguan perjalanan.

"Mohon maaf atas gangguan akibat Commuter Line No 1694 tertemper mobil sedan pukul 12.35 WIB di Km 53+4 antara Daru dan Tigaraksa," ujar Leza, Kamis.

Petugas setempat segera menghampiri lokasi dan melakukan evakuasi. Selain itu, memastikan jalur prasarana tidak mengalami kerusakan.

"Pada pukul 13.08 WIB, Commuter Line Ni 1694 sudah dapat diberangkatkan kembali menuju Rangkasbitung. Selanjutnya, akan dilakukan pengecekan ulang di Rangkasbitung," tutur Leza.

Baca juga: Eskalator Stasiun Bekasi Tak Kunjung Diperbaiki, Pengguna KRL Capek dan Engap

Adapun kejadian itu berimbas pada sejumlah perjalanan Commuter Line, yakni sebagai berikut:

  • No 1694 antara Daru-Tigaraksa mengalami keterlambatan 33 menit.
  • No 1696 di Stasiun Daru mengalami keterlambatan 37 menit
  • No 1700 di Stasiun Parung Panjang mengalami keterlambatan 24 menit
  • No 1725 di antara Daru-Tigaraksa mengalami keterlambatan 27 menit
  • No 1729 di Stasiun Tigaraksa mengalami keterlambatan 8 menit.

Selain itu, ada sejumlah rekayasa pola operasi Commuter Line, yakni:

  • No 1741 (Rangkasbitung-Tanah Abang) perjalanan hanya sampai Parungpanjang,
  • No 1742 (Tanah Abang-Rangkasbitung) perjalanan hanya sampai Parungpanjang.

Sebagian penumpang artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul KRL Jurusan Rangkasbitung Tabrak Mobil Dikabarkan Ada Korban Tewas: Begini Kesaksian Penumpang.

 

(Tim Redaksi : Xena Olivia, Akhdi Martin Pratama, Satrio Sarwo Trengginas (TribunJakarta.com))

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com