Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Tewasnya Seorang Pemabuk dan "Biang" Onar di Depok, Ditemukan Membusuk dalam Kamar Kos

Kompas.com - 10/02/2024, 11:22 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria penghuni rumah kos di Beji, Kota Depok, berinisial IZ (42) ditemukan tewas dalam kondisi membusuk, Kamis (9/2/2024) siang.

Penyebab kematian IZ masih misteri. Kendati demikian, Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok menduga IZ merupakan korban pembunuhan.

Sebab, pria itu ditemukan dalam kondisi telentang dengan bagian kepala ditutupi bantal.

Baca juga: Pria yang Ditemukan Tewas di Rumah Kos Depok Dikenal sebagai Biang Onar, Penjaga Sudah Minta Diusir

"Kami menduga ada tindak kriminal atas kasus tewasnya pria di kamar indekos kemarin,” kata Kapolres Metro Depok Komisaris Besar (Kombes) Arya Perdana, Jumat (9/2/2024).

Polisi sudah memeriksa delapan saksi, termasuk pemilik dan penjaga indekos. Polisi juga masih menunggu pemeriksaan visum pada mayat tersebut. "Kami sudah melakukan visum, tapi hasil belum keluar,” kata Arya.

Sudah membusuk

Kematian IZ pertama kali diketahui oleh tetangga kamar sebelahnya yang terganggu dengan bau busuk yang berasal dari kamar korban.

"Karena bau busuk sudah tiga hari tidak hilang, tetangga ini langsung mengecek ke kamar korban pada Kamis (8/2/2024) siang," ujar Kaur Humas Polres Depok Iptu Made Budi, Jumat.

Agung, kata Made, tak menduga dengan apa yang dilihatnya di kamar korban. Dia melihat kaki IZ sudah bengkak disertai bau busuk yang sangat menyengat.

Baca juga: Polisi Duga Pria yang Ditemukan Tewas di Indekos Depok Dibunuh

IZ yang merupakan warga Cimanggis, Depok, ditemukan tewas dalam kondisi telentang di atas kasur dengan pakaian lengkap hingga ujung kaki.

IZ ditemukan tewas dalam kondisi telentang dan kepalanya ditutup bantal di kamar indekosnya. Ada bercak darah yang menempel di pakaiannya.

Mabuk-mabuk sebelum tewas

IZ diketahui sempat berkumpul bersama sejumlah temannya di kamar kos wilayah Beji, Depok, sebelum tewas di kamar tersebut.

"Jadi IZ memang sering kumpul sama teman-temannya, ada kayaknya 4-5 orang,” kata penjaga rumah kos bernama Mursalih (61) kepada Kompas.com, Jumat.

Menurut Mursalih, mereka sering berkumpul sambil minum minuman keras (miras) di kamar korban.

“Kayaknya pas hari Sabtu kemarin juga masih ada yang datang,” ungkap Mursalih.

Baca juga: Sebelum Tewas, Pria di Depok Kumpul dengan Teman-temannya di Kamar Kosnya

Dua hari setelahnya, Senin (5/2/2024), Mursalih melihat IZ telentang di atas kasur melalui celah pintu kamar yang sedikit terbuka sekitar pukul 07.00 WIB.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com