Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Longsornya Tembok Penahan Tanah di Muarasari Bogor: Dua Orang Tewas, 4 Makam Terdampak

Kompas.com - 19/02/2024, 13:53 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tembok penahan tanah (TPT) di Muarasari, Kota Bogor, Jawa Barat, kembali roboh pada Minggu (18/2/2024) pagi.

Musibah longsor itu terjadi di saat para pekerja bangunan tengah membuat pondasi TPT.

TPT tersebut dibangun untuk menangani longsor yang pernah terjadi pada 28 Februari 2023 lalu. Total ada 22 pekerja yang mengerjakan proyek itu.

Baca juga: Jasad dari Tiga Makam yang Longsor di TPT Muarasari Bogor Sudah Dievakuasi

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Hidayatulloh mengatakan, longsor terjadi pagi hari ini sekitar pukul 08.30 WIB.

Kemudian pada pukul 11.00 WIB, ucap Hidayatullah, terjadi longsor susulan yang lebih besar dan mengakibatkan korban tertimbun.

Dua orang tewas

Dua orang dinyatakan tewas dan dua lainnya luka-luka dalam longsor di proyek pembangunan TPT Kelurahan Muarasari ini.

Hidayatulloh menyebut, dari empat korban yang berhasil dievakuasi, dua di antaranya meninggal dunia.

Korban meninggal dunia diketahui bernama Uus (55), pria asal Cianjur. Satu orang lainnya bernama Randi Bragi pria asal Sukabumi.

Baca juga: Empat Makam Ikut Terdampak Longsor TPT Muarasari Bogor

"Korban ada empat orang. Dua meninggal dunia, satu orang patah tulang, satu orang luka ringan," kata Hidayatulloh saat dikonfirmasi, Minggu.

Hidayatulloh mengatakan, musibah longsor terjadi ketika keempat korban yang merupakan pekerja proyek TPT tengah bekerja.

“Terjadi longsor susulan yang mengakibatkan empat pekerja tertimbun," ucap Hidayatullah.

Evakuasi terhadap korban sempat terkendala medan yang sulit diakses alat berat dan terjal.

Butuh waktu sekitar tiga jam bagi petugas untuk mengevakuasi korban yang tertimbun material longsor.

Menurut Hidayatullah, dua orang yang mengalami luka ringan, salah satunya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi.

Adapun kedua jenazah telah diantar ke kampung halamannya untuk dimakamkan oleh keluarga pada Minggu kemarin.

Baca juga: Pembangunan TPT Muarasari Bogor Dihentikan Sementara Imbas 2 Orang Tewas akibat Longsor

Sejumlah makam terdampak

Longsor ini juga menyebabkan sejumlah makam yang sebelumnya telah dievakuasi turut terdampak.

“(Minggu malam) Ini baru selesai evakuasi makam di lokasi tersebut,” kata Hidayatulloh.

Empat makam ikut terdampak

Empat makam ikut terdampak dari longsornya proyek TPT Muarasari, Kota Bogor.

Pengamatan Kompas.com di lokasi, terdapat satu makam yang sudah tidak ada jenazahnya terbawa longsor sedalam 20 meter.

Baca juga: Proyek TPT di Bogor Senilai Rp 2 Miliar Longsor hingga Tewaskan 2 Pekerja, padahal Baru Dimulai

Berdasarkan keterangan warga, pada saat kejadian ada tiga makam yang masih terbalut kain kafan tergantung di bibir tebing.

“Yang satu sudah tidak ada jenazahnya, sudah dipindahkan sejak lama, yang tiga makam tergantung sudah dipindahkan ke TPU,” ucap Komar, Senin (19/2/2024).

Sementara itu, Ketua RT 02 Kelurahan Muarasari Hendrik Kuswoyo menyampaikan, makam di lokasi merupakan makam keluarga.

“Itu makam keluarga, jadi jasadnya orang sini juga,” ucap Hendrik saat diwawancarai Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Tak hanya makam, satu rumah warga yang memang sudah lama kosong juga ikut terbawa longsor.

“Satu rumah itu memang sudah lama kosong, gak ditempatin milik yang punya showroom di depan,” ujar Hendrik.

Jasad dari tiga makam yang menggantung akibat tebing longsor di Muarasari, Bogor Selatan, Kota Bogor sudah dievakuasi ke PU yang tidak jauh dari tempat tinggal keluarga.

Baca juga: Dua Jenazah Korban Longsor di Muarasari Bogor Telah Diantar ke Kampung Halamannya

Tersisa 11 makam

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah meminta 11 makam yang masih tersisa di lokasi segera dipindahkan.

Pemerintah kota (Pemkot) meminta lurah setempat untuk berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk segera proses pemindahan.

“Sisanya 11 makam harus segera dipindahkan,” ucap Syarifah.

Proyek Dihentikan sementara

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta pengerjaan TPT di Kelurahan Muarasari dihentikan sementara waktu.

Hal ini dilakukan pasca meninggalnya dua pekerja proyek akibat longsor di TPT Muarasari Bogor.

Baca juga: Hujan 2 Jam, Puskesmas di Situbondo Rusak Diterjang Longsor

“Untuk sementara arahan bapak Wali Kota menghentikan sementara aktivitas pekerjaan dan melakukan evaluasi,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina, Senin (19/2/2024).

Diketahui, para korban merupakan warga luar Kota Bogor yang bekerja dari CV Maju-Maju Mapan yang sedang melakukan galian tanah guna membuat pondasi penahan TPT.

Namun, Dinas PUPR Kota Bogor telah memberikan uang santunan secara langsung kepada keluarga korban.

“Pihak dinas memberikan tambahan bantuan uang duka untuk keluarga korban di samping dari pihak kontraktor sebagai pemberi pekerjaan bagi kedua korban,” ujar dia.

(Tim Redaksi : Ruby Rachmadina, Akhdi Martin Pratama, Vincentius Mario, Icha Rastika, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com