BEKASI, KOMPAS.com - Pedagang beras di Kota Bekasi mengatakan bahwa puncak tertinggi lonjakan harga beras terjadi pada Februari 2024.
Sebagai pedagang beras, Firdaus (24) menyebut kenaikan harga beras sebenarnya sudah terasa selama tiga bulan terakhir.
"Ada tiga bulan, kayaknya lebih ya. Cuma kalau naik banget sih kemarin, puncaknya paling tinggi bulan ini," kata Firdaus saat ditemui di kiosnya, Jalan Rajawali, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu (21/2/2024).
Baca juga: Omzet Pedagang Beras di Bekasi Anjlok hingga 20 Persen
Firdaus menuturkan, kenaikan harga beras per liter sangat tergantung pada jenisnya. Akan tetapi, lonjakan rata-rata mencapai Rp 2.000 per liter.
"Ada yang Rp 8.500, Rp 9.500. Sekarang jadi Rp 11.500 atau Rp 12.000 per liternya. Itu yang paling murah," kata dia.
Sementara beras paling mahal berada di kisaran Rp 15.000, dengan kualitas yang lebih bagus dibandingkan dengan beras termurah.
"Paling mahal ya Rp 15.000 per liter itu yang pandan wangi," paparnya.
Baca juga: Harga Beras di Bekasi Naik, Pedagang: Ada yang Pilih-pilih, tapi Enggak Jadi Beli
Sependapat dengan Firdaus, pedagang lain bernama Ujang (62) menuturkan hal yang sama.
"Sudah ada tiga bulan terakhir kali ya, tapi sekarang-sekarang ini paling tinggi," kata Ujang.
Menurut Ujang, kenaikan harga beras juga terjadi di sejumlah wilayah lain bukan hanya di Kota Bekasi.
"Sekarang beras Rp 10.000 juga sudah enggak ada di mana-mana, semua pada naik bukan cuma di Bekasi doang," ucapnya.
Menurut Ujang, memasuki momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri semua harga bahan pokok akan terus melonjak.
"Sekarang kayaknya mah masih naik terus, enggak tahu kapan turunnya," kata Ujang.
Di tokonya, Ujang menjual beras paling murah Rp 12.000 per liter dan paling mahal Rp 17.000 per liter untuk pandan wangi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.