JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelian beras premium dan modern kemasan lima kilogram di ritel modern se-Jabodetabek masih dibatasi.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menuturkan, penerapan kebijakan itu berdasarkan rata-rata penggunaan beras dalam sebulan.
"Belanja (beras) di ritel modern adalah untuk konsumsi rumah tangga. Kami sudah hitung, rata-rata dalam sebulan itu (penggunaan beras) lima sampai sepuluh kilogram," ujar dia di Pasar Induk Beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2024).
Baca juga: Harga Beras Melonjak, Anak Indekos Pilih Masak Sendiri ketimbang Jajan
Pembatasan diterapkan agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka secara merata.
Berdasarkan penghitungan Aprindo, rata-rata suatu rumah bisa menggunakan beras kemasan lima kilogram untuk dua sampai tiga pekan. Maksimal menggunakan kemasan 10 kilogram.
Oleh karena itu, pembelian di ritel modern dibatasi menjadi maksimal dua pak beras kemasan lima kilogram per konsumen per hari.
"Pembelian bukan untuk diperdagangkan lagi, yang untuk dijual ke tetangga dan lain-lain. Kalau ada ritel yang menjual secara grosir, itu lain lagi mekanismenya. Tapi, kebanyakan (ritel modern) di tengah masyarakat, untuk mereka membeli kebutuhan pokok sehari-hari," ujar Roy.
Untuk mengantisipasi konsumen membeli lebih dari dua pak, seluruh karyawan ritel modern telah diarahkan.
Baca juga: Beras Mahal, Pengusaha Warteg Menjerit karena Keuntungan Menipis
Namun, Roy menegaskan bahwa mereka tidak akan meminta setiap pelanggan untuk menunjukkan kartu tanda pengenal (KTP).
"Kami sudah latih untuk tidak melayani orang yang melakukan pembelian beras berulang. (Pembelian beras berulang) tidak akan diberikan ke yang mukanya sama," pungkas dia.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mendistribusikan 15 juta kilogram beras premium ke ritel-ritel modern di Jabodetabek dari Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu.
Pengiriman 15 juta kilogram beras itu disaksikan langsung oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi di area Rice Plant Cipinang.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey dan Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo juga ikut dalam kegiatan itu.
Heru Budi mengatakan, pendistribusian belasan juta kilogram beras itu mampu memenuhi stok beras sampai Hari Raya Lebaran.
Baca juga: Harga Beras Naik, Penjual Makanan di Padang Harus Kurangi Porsi atau Untung Menipis
Terkait kualitas, ia menjamin bahwa seluruh beras laik makan meski dijual dengan harga murah.