Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Pengusaha Warteg, Ingin Naikkan Harga tapi Takut Pelanggan Kabur

Kompas.com - 22/02/2024, 17:49 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pengusaha warung tegal (warteg) di Kota Bekasi saat ini berada dalam kondisi cukup dilematis setelah harga bahan pokok terus melonjak.

Pengeluaran mereka semakin besar. Namun, jika menaikkan harga masakan, mereka khawatir para pelanggan malah kabur.

"Ya serba bingung ya kalau kita naikkin takutnya kemahalan gitu, kan takutnya kurang laku," kata Lina (42) pengusaha warteg di Jalan Pangeran Jayakarta, Kota Bekasi, Kamis (22/2/2024).

Menurut Lina, lonjakan harga bahan pokok, terutama beras, membuat dia dilema antara menaikkan harga dagangannya atau cukup memotong keuntungan.

Baca juga: Serba Salah Pedagang Warteg Saat Harga Pangan Melambung: Mahal Semua, tapi Takut Kehilangan Pelanggan

"Iya (dilema) paling harga tetap, nasi dikurangin sedikit. Untungnya enggak ada komplain, kalau misalkan nasinya kurang nambah lagi setengah porsi," kata Lina.

Kondisi dilematis ini juga dirasakan Winarsih (25), yang membuka usaha di Jalan Kalibaru Timur, Kota Bekasi.

Winarsih enggan menaikkan harga menunya mengikuti pengeluaran yang besar karena lonjakan semua bahan baku.

"Enggak diturunin kualitasnya, nanti enggak enak buat makan, terus bisa ngurangin pelanggan juga," ucap Winarsih.

Baca juga: Beras Mahal, Pengusaha Warteg Menjerit karena Keuntungan Menipis

Alhasil karena keputusan itu, pendapatan Winarsih pun menurun. Biasanya, omzet kotornya sehari mendapat Rp 1,5 juta sebelum harga kebutuhan naik.

"Selisihnya bisa sampai Rp 300.000 tadinya Rp 1,8 juta turun jadi Rp 1,5 juta, itu kotor sehari," ungkapnya.

Sebagai pedagang, Winarsih berharap pemerintah dapat segera mengatasi permasalahan tersebut.

"Harapannya biar harga sembako bisa turun, sayuran turun, jadi enak jualannya," harap Winarsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com