Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Aksi Kriminal oleh Gangster, Kompolnas Minta Polres Jaktim Tingkatkan Patroli

Kompas.com - 23/02/2024, 11:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong Polres Metro Jakarta Timur meningkatkan patroli di daerah-daerah rawan aksi kriminal.

Dorongan didasarkan oleh kasus pembunuhan seorang perantau asal Sukabumi, SSA (20), oleh gangster di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2024) dini hari.

"Kami mendorong kualitas dan kuantitas patroli lebih ditingkatkan, dan tindakan-tindakan preventif preemtif lebih dikedepankan," tutur Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Sadisnya Gangster di Klender, Bacok Perantau yang Hendak Beli Nasi Goreng

Dengan tingkat patroli dan pengamanan saat ini, ia mengatakan agar polisi harus melakukannya secara lebih masif.

Poengky tidak bisa mengatakan apakah pembagian tim Patroli Perintis Presisi yang hanya difokuskan pada satu sampai dua kelurahan efektif atau tidak.

Menurut dia, jajaran Polres Metro Jakarta Timur lebih memahami pengamanan dan langkah patroli seperti apa yang tepat di wilayahnya.

"Silakan melakukan cara-cara yang dianggap lebih tepat. Saya pikir, polisi lebih paham," ucap dia.

Poengky lebih menekankan peran Pemkot Jakarta Timur dan masyarakat dalam membantu mengamankan wilayahnya.

Untuk Pemkot Jakarta Timur, mereka dapat memasang kamera CCTV dan lampu-lampu penerangan jalan di daerah-daerah yang rawan aksi kriminal.

"Lalu sistem keamanan lingkungan (siskamling) oleh masyarakat, dan pemasangan kamera CCTV di rumah-rumah warga dan kantor-kantor mutlak dilakukan," Poengky berujar.

Baca juga: Hendak Beli Nasi Goreng, Pemuda di Klender Tewas Diserang Gangster

Sebelumnya, SSA tiba-tiba diserang oleh gengster dalam perjalanan mencari tukang nasi goreng bersama temannya di Jalan Dermaga.

Berdasarkan keterangan sementara, pria asal Sukabumi ini berangkat dari kontrakannya di Jalan Pertanian sekitar pukul 02.00 WIB.

Di tengah perjalanan, motornya dipepet gengster. SSA dibacok pada bagian kaki. Pelaku langsung kabur.

Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit untuk ditangani lebih lanjut, tetapi nyawanya tidak tertolong. Sementara rekan SSA tidak terluka.

Sebab, lukanya mengenai nadi vital sehingga korban kehabisan darah.

SSA langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk keperluan visum. Namun, Rabu malam, jenazahnya sudah dijemput oleh keluarga untuk dimakamkan di Sukabumi.

Baca juga: 6 Saksi Diperiksa dalam Kasus Pria Tewas Dibacok Gangster di Klender

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com