Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik UMKM Binaan Jakpreneur, Diajari Promosi dan Sering Ikut Bazar

Kompas.com - 27/02/2024, 05:03 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

"Paling berkesan itu kebersamaan sama pedagang lain. Kalau ada apa-apa saling menguatkan," ucap Mega.

Terpaksa kurangi ukuran per porsi

Selain es semangka, Mega menjual nasi bakar berbagai varian seharga Rp 12.000 dan macaroni schotel seharga Rp 30.000.

Di tengah gempuran harga besar yang melonjak di sana-sini, Mega juga menjadi salah satu korbannya.

Ia mengeluhkan harga beras yang mahal.

Sebab, jika biasanya hanya sekitar Rp 10.000-11.000 per kilogram, kini dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 14.000 untuk satu kilo.

Baca juga: Kurangi Jajan Anak gara-gara Harga Beras Naik, Emak-emak: Pemerintah Mah Enak Duitnya Banyak

Mega tak merinci berapa kilogram yang dia butuhkan untuk sekali berjualan.

Pasalnya, ia tidak mematok berapa porsi yang harus disiapkan untuk setiap bazar.

"Enggak bisa ditentukan, menyesuaikan di lapangan. Lihat dulu peserta dan segmentasi pasarnya," tutur dia.

Untuk tetap mempertahankan dagangan dan pelanggannya, Mega memilih untuk mengurangi porsi ketimbang menaikkan harga.

Sebab, dia tak ingin pelanggannya berkurang.

"Menyiasatinya ya dengan mengurangi ukuran, daripada menaikkan harga," tutur ibu empat anak sambil tersenyum miris.

Menurutnya, omzet kotor makanan tidak terlalu besar. Dia tidak merinci jumlahnya secara spesifik, tetapi besarannya di bawah Rp 1 juta.

Baca juga: Dilema Yuyun di Tengah Kenaikan Harga Beras: Lama-lama Lontong Saya kayak Momogi...

Berbeda dengan minuman. Jika menjual minuman berbagai rasa, ia bisa untung hingga jutaan rupiah.

"Yah kalau minuman sekitar Rp 2,5 juta kotor. Kalau makanan di bawah Rp 1 juta," kata Mega.

Kendati demikian, Mega mencoba untuk tidak terlalu mempersoalkan banyaknya pembeli yang datang setiap kali berdagang di bazar.

Prinsipnya saat berdagang adalah untuk menikmati proses saat berjualan. Menurut dia, rezeki akan datang saat hati senang.

"Kalau bukan rezeki saya ya rezeki orang lain. Enjoy aja mau seperti apa. Bisa saja kalau siang hari pembeli datang sedikit, tahu-tahu malamnya bisa aja dapat rezeki," ujar Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com