"Paling berkesan itu kebersamaan sama pedagang lain. Kalau ada apa-apa saling menguatkan," ucap Mega.
Selain es semangka, Mega menjual nasi bakar berbagai varian seharga Rp 12.000 dan macaroni schotel seharga Rp 30.000.
Di tengah gempuran harga besar yang melonjak di sana-sini, Mega juga menjadi salah satu korbannya.
Ia mengeluhkan harga beras yang mahal.
Sebab, jika biasanya hanya sekitar Rp 10.000-11.000 per kilogram, kini dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 14.000 untuk satu kilo.
Baca juga: Kurangi Jajan Anak gara-gara Harga Beras Naik, Emak-emak: Pemerintah Mah Enak Duitnya Banyak
Mega tak merinci berapa kilogram yang dia butuhkan untuk sekali berjualan.
Pasalnya, ia tidak mematok berapa porsi yang harus disiapkan untuk setiap bazar.
"Enggak bisa ditentukan, menyesuaikan di lapangan. Lihat dulu peserta dan segmentasi pasarnya," tutur dia.
Untuk tetap mempertahankan dagangan dan pelanggannya, Mega memilih untuk mengurangi porsi ketimbang menaikkan harga.
Sebab, dia tak ingin pelanggannya berkurang.
"Menyiasatinya ya dengan mengurangi ukuran, daripada menaikkan harga," tutur ibu empat anak sambil tersenyum miris.
Menurutnya, omzet kotor makanan tidak terlalu besar. Dia tidak merinci jumlahnya secara spesifik, tetapi besarannya di bawah Rp 1 juta.
Baca juga: Dilema Yuyun di Tengah Kenaikan Harga Beras: Lama-lama Lontong Saya kayak Momogi...
Berbeda dengan minuman. Jika menjual minuman berbagai rasa, ia bisa untung hingga jutaan rupiah.
"Yah kalau minuman sekitar Rp 2,5 juta kotor. Kalau makanan di bawah Rp 1 juta," kata Mega.
Kendati demikian, Mega mencoba untuk tidak terlalu mempersoalkan banyaknya pembeli yang datang setiap kali berdagang di bazar.
Prinsipnya saat berdagang adalah untuk menikmati proses saat berjualan. Menurut dia, rezeki akan datang saat hati senang.
"Kalau bukan rezeki saya ya rezeki orang lain. Enjoy aja mau seperti apa. Bisa saja kalau siang hari pembeli datang sedikit, tahu-tahu malamnya bisa aja dapat rezeki," ujar Mega.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.