Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Zaki Ajak Riza Patria, "Yuk Kerja Lagi untuk Jakarta"

Kompas.com - 27/02/2024, 07:28 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu bursa calon gubernur DKI Jakarta mulai menghangat. Seiring semakin terangnya pemenang Pilpres 2024, sejumlah politikus mulai menggeser arena "pertarungannya" memperebutkan kursi orang nomor satu di Ibu Kota.

Politikus Golkar Ridwan Kamil salah satunya. Ia memasang baliho besar di jalanan Jakarta dengan tulisan, "OTW Jakarta nihhh", lengkap foto dirinya.

Baliho itu menuai berbagai respons dari banyak pihak dan dianggap sebagai kode Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI.

Baca juga: Psywar Ridwan Kamil Vs Ahmad Sahroni, Maju Pilgub DKI Jakarta?

Hal serupa dilakukan oleh Ketua DPD DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam video pernyataan terkait unggulnya pasangan calon nomor urut 1 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Ibu Kota.

Pasangan Ketua-Sekretaris Tim Kemenangan Daerah (TKD) Prabowo-Gibran mengucapkan rasa syukurnya atas keunggulan Prabowo-Gibran sebesar 41,9 persen di DKI Jakarta, Zaki menggulung lengannya sambil “gimik” bersama Riza.

“Yuk, kita kerja lagi untuk Jakarta, Bos,” kata Zaki kepada Riza.

“Oke, gas!” balas Riza.

Baca juga: Ahmed Zaki Mengaku Terima Mandat dari Golkar Untuk Jadi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Punya modal politik

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia Arif Nurul Iman mengatakan, Zaki dan Riza memiliki modal politik yang layak untuk maju dalam Bursa Pilkada DKI Jakarta.

“Khususnya Riza Patria yang merupakan pengurus partai, jajaran elit Partai Gerindra. Kedua, ia juga mantan wakil gubernur DKI Jakarta. Misal jika berpasangan dengan Ahmed Zaki, politisi yang merupakan kader partai Golkar dan memiliki gerbong politik untuk menopang suksesnya di Pilkada saat maju,” kata Arif saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/2/2024) malam.

Baca juga: Alasan Gerindra Tunjuk Ariza jadi Koordinator Relawan Prabowo: Sudah Bekerja Baik Saat jadi Wagub

Arif menilai Riza Patria memiliki modal lebih kuat karena pernah jadi wakil gubernur DKI Jakarta. Ia juga berpotensi memiliki popularitas yang tinggi.

Selain itu, kedua partai yang menaungi mereka juga sangat berpotensi. Lantaran, Gerindra dan golkar saat ini berada dalam satu gerbong sebagai pendukung Prabowo-Gibran.

Meski begitu, tetap ada kerentanan terkait ego antara dua tokoh itu.

“Hanya saja, yang menjadi tantangan adalah apakah mereka bisa ada yang mengalah antara posisi cagub dan cawagub,” celetuk Arif.

Perlu selesaikan masalah klasik

Terkait kebutuhan pemimpin DKI Jakarta di masa depan, ada segudang permasalahan klasik yang hingga saat ini belum terselesaikan.

Baik nantinya masih menjadi ibu kota atau tidak, Jakarta adalah kota megapolitan yang memiliki kompleksitas masalah lebih rumit ketimbang daerah lain.

Hal ini menjadi tantangan bagi sang gubernur.

“Tantangannya persoalan-persoalan klasik di Jakarta, yaitu banjir, kemacetan, pengangguran, dan lain sebagainya. Saya kira ini tantangan yang belum pernah terjawab solusinya secara tuntas hingga hari ini,” tutur Arif.

Baca juga: Mulai Panasnya Bursa Pilgub DKI: Baliho Ridwan Kamil, Map Kuning Ahmed Zaki, dan Wangsit Sahroni

“Masalah banjir terulang tiap musim hujan, macet juga masih menjadi momok warga Jakarta,” lanjut dia.

Selain itu, permasalahan lain juga bisa mencakup salah satunya ketimpangan ekonomi.

“Si kaya makin kaya, miskin makin miskin, itu jadi problem,” ucap Arif.

Ia berpendapat, Pilkada DKI Jakarta merupakan Pilkada rasa Pemilihan Presiden (Pilpres) karena menjadi sorotan publik yang tidak hanya warga Ibu Kota, tetapi juga masyarakat Indonesia.

Hal ini disebabkan, dua mantan Gubernur DKI Jakarta maju dalam Pilpres. Presiden Joko Widodo menang dua periode, kemudian Anies Baswedan juga memiliki panggung besar sebagai calon presiden.

“Ia memiliki panggung besar untuk menyosialisasikan pikiran, gagasan, maupun kebijakan-kebijakannya yang dilihat seluruh Indonesia karena (pernah) menjabat Gubernur DKI Jakarta,” kata Arif.

“Karena itu, Pilkada Jakarta jadi momentum bagi para politisi untuk naik kelas jadi politisi nasional. Untuk memantik ruang-ruang politik yang di tingkat nasional,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com