IA turut mencium kedua telapak tangan korban berulang kali hingga WI merasa risih.
“Adik saya takut mau teriak. Mau melakukan perlawanan, tapi enggak berani,” sambung IH.
Baca juga: LPSK Bakal Dalami Kronologi dan Kondisi Psikis Korban Dugaan Pelecehan di Universitas Pancasila
Ketika mobil sudah dekat dengan apartemen, kelakuan bejat IA semakin menjadi-jadi.
IA berupaya untuk mencium korban dengan mengarahkan kepala WI ke wajahnya.
“Pas sudah di dekat Apartemen Kalibata City, yang flyover, pelaku tiba-tiba megang wajah adik saya dan mengarahkan muka adik saya ke arah mukanya untuk dicium. Jadi ditarik mukanya sama dia,” kata kakak korban.
WI yang kaget dengan aksi itu sontak mengelak. Ia berusaha memalingkan wajahnya supaya IA tak berhasil menciumnya.
Sebab, IA mengarahkan langsung wajahnya ke bagian bibir korban.
“Adik saya sontak mengelak. Jadi karena ngelak, enggak kena bibir sama bibir. Jadi bibir adik saya kena ke arah kumisnya. Ke arah samping gitu kurang lebih,” tutur kakak korban.
Baca juga: Rektor Dilaporkan karena Dugaan Pelecehan Seksual, Universitas Pancasila Tunggu Proses Hukum
Ketika mobil sudah masuk ke area apartemen, IV selaku ketua KPPS kemudian meminta korban untuk langsung turun.
Sebab, ia hendak memarkirkan kendaraannya di area basemen.
“Pas diminta turun, adik saya langsung kabur. Karena dia benar-benar ketakutan, apalagi ini pertama kalinya mengalami hal seperti ini,” ungkap kakak korban.
IH mengaku bahwa ia dan sang adik baru pindah ke Apartemen Kalibata City sekitar enam bulan lalu.
Sebagai pendatang, ia tidak tahu harus melaporkan kasus pelecehan ini ke mana dan ke siapa saja.
Baca juga: LPSK Bakal Dalami Kronologi dan Kondisi Psikis Korban Dugaan Pelecehan di Universitas Pancasila
Sebagai kakak, IH akhirnya bercerita kepada pengurus RT setempat dan pengelola apartemen.
IH kemudian dibantu untuk berkoordinasi dengan lembaga bantuan hukum (LBH) dan diantarkan ke kantor polisi untuk melapor.
Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/539/II/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tanggal 21 Februari 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.