Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawas TPS di Jaksel Diduga Lecehkan Anggota KPPS di Mobil, Kakak Korban: Ada Ketua KPPS Juga di Dalamnya

Kompas.com - 27/02/2024, 15:07 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang merupakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berinisial WI (19) diduga menjadi korban pelecehan pengawas tempat pemungutan suara (TPS), IA, usai mengantarkan logistik Pemilu 2024, Kamis (15/2/2024) dini hari.

Kakak korban, IH (25) mengatakan, peristiwa itu terjadi di bangku belakang mobil saat perjalan pulang dari gudang KPU tingkat kecamatan menuju Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan.

Ketika kendaraan melaju, IA disinyalir memanfaatkan situasi mobil yang gelap untuk menyentuh tubuh korban, meski ada Ketua KPPS berinisial IV yang bertugas mengemudikan kendaraan roda empat.

“Di dalam mobil hanya mereka bertiga, adik saya, pelaku, dan ketua KPPS. Meski begitu, kami enggak tahu apakah ketua KPPS mengetahui adanya kejadian ini (pelecehan) atau tidak,” ungkap kakak korban saat dihubungi, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Pengawas TPS di Jaksel Diduga Lecehkan Anggota KPPS Usai Antar Kotak Suara

Walau ada kemungkinan sang ketua KPPS mengetahui soal ini, IH ragu bahwa IV akan melakukan sesuatu atas peristiwa yang menimpa adiknya.

Sebab, IV disebut merupakan anak kandung dari terduga pelaku.

“Iya ketua KPPS dan pengawas TPS itu ada hubungan keluarga. Kalau pun dia tahu (soal pelecehan), ya gimana ya, kan bapak sendiri gitu,” tutur IH.

Maka dari itu, IH memilih untuk tak melaporkan peristiwa ini kepada IV selaku Ketua KPPS.

Ia memilih untuk menceritakan masalah ini kepada pengurus RT dan pengelola apartemen.

“Enggak, saya enggak ada pembicaraan ke Ketua KPPS perihal ini. Karena saya mikir juga kan, ketuanya anak kandung pelaku, makanya saya enggak ngomong ke beliau,” ungkap IH.

Setelah menceritakan soal peristiwa ini kepada pengurus RT dan pengelola apartemen, IH mengaku, dirinya banyak mendapatkan bantuan.

Ia dibantu untuk berkonsultasi kepada lembaga bantuan hukum (LBH) dan melaporkan peristiwa ini kepada aparat berwajib.

Baca juga: Mahasiswa Minta Rektor Universitas Pancasila Diberhentikan Sementara karena Diduga Lecehkan Staf

Ia dan sang adik juga mendapat garansi dari pihak keamanan apartemen agar terduga pelaku tak melancarkan aksi lebih jauh pada kemudian hari, apalagi keduanya tinggal di tower yang sama.

“Kami dapat perhatian khusus dari petugas keamanan setempat. Jadi setidaknya ada rasa aman,” imbuh dia.

Kronologi tindakan pelecehan

IH mengungkap, peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah sang adik merampungkan tugasnya sebagai anggota KPPS di TPS 69 Apartemen Kalibata City.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com