Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Pemuda di Mampang Prapatan Tewas karena Tawuran, Bukan Dibacok OTK

Kompas.com - 03/03/2024, 21:17 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menemukan rekaman CCTV yang menggambarkan aktivitas tawuran di Jalan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kapolsek Mampang Kompol David Yunior Kanitero mengatakan, bukti itu memperkuat dugaan bahwa pemuda berinisial SA (20) tewas usai terlibat tawuran, bukan diserang orang tak dikenal (OTK).

“Kami telah mendapatkan CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Ada rekaman yang menunjukkan waktu tawuran pecah,” ujar dia saat dihubungi, Minggu (3/3/2024).

Baca juga: Puluhan Pemuda Terlibat Tawuran di Mampang: 1 Tewas dan 1 Luka-luka

Dalam rekaman CCTV, terlihat ada dua kelompok yang terlibat aksi tawuran.

Satu kelompok diketahui menggunakan motor dan kelompok lainnya disebut berjalan kaki.

“Video CCTV memang kurang begitu jelas, tapi korban (SA) ini masuk ke kelompok yang naik motor,” tutur David.

David mengungkapkan, kedua kelompok memang sejak awal berniat untuk mencari lawan. Kemudian, keduanya bertemu di satu titik dan tawuran pun pecah.

“Kami masih dalami soal janjian atau tidak. Tapi, keterangan dari saksi, mereka mencari lawan. Jadi ketemu dimana nih, lalu pecah lah,” ucap dia.

Sebagai informasi, orangtua SA mulanya membuat laporan polisi di Polres Metro Jakarta Selatan terkait kematian sang anak.

Orangtua SA menduga buah hatinya meninggal karena dibacok orang tak dikenal (OTK).

Baca juga: Pemuda Tewas Dibacok Saat Tawuran di Mampang Prapatan

Laporan yang masuk kemudian diteruskan ke Polsek Mampang untuk diselidiki.

Setelah dilakukan pemeriksaan saksi, yang merupakan teman-teman SA, terungkap bahwa mereka telah melakukan tawuran.

Adapun, tawuran pecah di Jalan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2024) pukul 04.00 WIB.

Setelah tawuran pecah, SA kemudian menderita luka yang cukup parah karena dibacok.

Rekan korban, AB, kemudian berupaya menolong SA meski dirinya juga menderita luka di punggung dan tangan.

AB lalu membonceng SA ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tak tertolong.

Baca juga: Hendak Tawuran, 8 Remaja di Bekasi Kedapatan Bawa 8 Senjata Tajam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com