Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Santri dan Pengajar Pondok Pesantren Rooziqiin Depok dari Pintu ke Pintu untuk ke “Dunia Luar”

Kompas.com - 06/03/2024, 10:58 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seluruh penghuni Pondok Pesantren Rooziqiin di Jalan Rawa Maya, Beji, Kota Depok sudah beberapa kali berganti akses untuk keluar-masuk pesantren.

Pasalnya, selama ini mereka belum punya akses utama untuk masuk maupun keluar pondok.

“Kami sempat punya akses jalan, yakni SMA N 14 Depok dengan pesantren dulu satu kepemilikan atas nama Ustadz Nasrullah. Hingga di satu titik, akses ini tidak bisa dilewati lagi,” kata Ketua Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin Ali Murthado, Senin (4/3/2024).

Ali mengungkapkan, semenjak itu, dia dan seluruh penghuni pesantren hanya mengandalkan beberapa pintu berpagar hitam yang tersebar di beberapa sisi sekolah, sebagai akses sementara keluar-masuk.

Baca juga: Menengok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Depok yang Tak Punya Akses Masuk

“Dari 2019 sampai 2022 kalau enggak salah, atau 4-5 tahunan kami menggunakan pintu akses barat menuju pekarangan rumah warga Rawa Maya,” ucap Ali sembari menunjuk salah satu pintu akses dekat lapangan.

Setelah sekitar lima tahun menggunakan pintu tersebut untuk beraktivitas, pintu tersebut lalu ditutup oleh warga.

Kenapa ditutup? Karena memang dari awal itu pekarangan, bukan jalan. Mereka (warga) berbaik hati ke kami memperbolehkan melewati lahan pribadinya," ungkap Ali.

Bahkan, Ali mengatakan bahwa perizinan melalui pintu tersebut awalnya diberikan hanya sekitar satu tahun sebelum akhirnya diperpanjang 3-4 tahun lagi.

Baca juga: Duduk Perkara Pesantren Khoirur Rooziqiin Tak Punya Akses Utama

Pondok pesantren kini terkurung kembali. Menurut Ali, dirinya meminta izin untuk menggunakan pintu akses lainnya yanng juga dari sisi barat.

“Kami akhirnya minta izin dan diperbolehkan pakai pintu barat tersebut, yang aksesnya melewati empang dan kandang kambing itu, tapi cuma sebentar sekitar 1-2 bulan,” ujar Ali.

Sampai pertengahan 2023, penghuni pesantren perlu memohon perizinan kembali sebab pintu barat (empang) perlu ditutup atas permintaan warga.

“Setelah itu, sekitar empat bulan, dari September hingga Desember 2023 kemarin memakai pintu akses menuju SMA N 14. Tapi awal Januari ini pintu diharuskan tutup karena murid di sana sudah mulai aktivitas belajar,” tutur Ali.

Baca juga: Pemkot Tangsel Buka Akses Baru Imbas Gerbang SDN Lengkong Karya 1 Ditembok Warga

Berdasarkan keterangan Ali, untungnya aktivitas santri dan karyawan ke luar pesantren hanya dua kali dalam setahun.

“Santri cuma ke luar setiap beres semester 1 dan setelah Lebaran,” ucap Ali.

Ali menambahkan, meskipun santri ke luar biasanya hanya karena kunjungan keluarga, itu pun sekitar 30 persen.

Sekelompok santri yang duduk di bangku SMA di Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, Beji, Kota Depok sedang belajar dan terisolir sebab tak punya akses jalan utama, Senin (4/3/2024).KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Sekelompok santri yang duduk di bangku SMA di Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin, Beji, Kota Depok sedang belajar dan terisolir sebab tak punya akses jalan utama, Senin (4/3/2024).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com