Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pemuda Tewas Tawuran, Kompolnas: Buka Lapangan Kerja agar Anak Muda Tak Salah Gaul

Kompas.com - 07/03/2024, 05:59 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendorong pemerintah dan aparat kepolisian untuk memberi perhatian terhadap kasus tawuran yang tewaskan dua pemuda di Jakarta Selatan.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan, salah satu perhatian yang bisa diberikan adalah dengan membuka lapangan kerja.

“Pemerintah perlu memberikan perhatian dengan membuka lapangan kerja agar pemuda usia 18 tahun ke atas bisa memperoleh pekerjaan, sehingga yang bersangkutan tidak terjebak pergaulan yang salah,” ujar dia kepada wartawan, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Jauh-jauh dari Tawuran, Remaja di Klub Bela Diri Cetak Prestasi di Kejuaraan Dunia

Selain itu, Poengky menilai, perlu memasang kamera CCTV di titik rawan kriminal.

Kemudian, lampu penerangan di jalan-jalan yang dikategorikan rawan harus dalam keadaan aktif.

“Pemerintah daerah perlu memasang CCTV dan lampu-lampu penerangan di jalan yang rawan, agar para kriminal tidak bisa beraksi,” tutur dia.

Poengky mendorong aparat kepolisian meningkatkan patroli untuk mencegah peristiwa serupa.

Polisi juga diharapkan memperbanyak kegiatan positif sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terjaga.

“Aparat kepolisian diharapkan lebih memperbanyak kegiatan preventif dan preemtif, dengan cara patroli, serta bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mencegah kejahatan,” ucap dia.

Baca juga: Pemuda Tewas Dibacok dalam Tawuran di Lenteng Agung, Polisi Tangkap 1 Pelaku

Di lain sisi, Poengky meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Polres Metro Jakarta Selatan terkait tawuran yang menewaskan dua pemuda.

Ia berharap, penyidik menggunakan scientific crime investigation untuk mengusut kasus ini.

Sebagai informasi, dua pemuda kehilangan nyawanya usai terlibat tawuran dalam sepekan terakhir.

Pertama, pemuda berinisial RS (22). Ia tewas usai dibacok senjata tajam saat ikut tawuran di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).

Pemuda lainnya yang kehilangan nyawa akibat tawuran adalah SA (20).

Ia tewas usai disabet menggunakan senjata tajam di bagian punggung ketika ikut tawuran di Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com