Sebelum menjadi pemulung, Surahman mengaku sempat berdagang. Dia ingin melanjutkan pekerjaannya itu jika ada modal.
Baca juga: Berhenti Melaut karena Cuaca Buruk, Warga di Marunda Kepu Jadi Pemulung Sampah Plastik
Pasalnya, penghasilan bekerja di TPST Bantargebang tidak menentu dan upahnya yang sangat kecil.
"Kalau bisa saya penginnya dagang lagi karena begini kan kerja enggak netap, dua hari tiga hari, kadang seminggu enggak kerja," tutur dia.
Lantaran penghasilannya tak mencukupi, anak pertama Surahman ikut bantu bekerja sebagai ART di Jakarta.
"Soalnya ekonomi lagi lemah, jadi membantu ekonomi keluarga, saya kerja sementara ini cuma pas pasan buat makan, bayar kontrakan, kadang kita timbang, duitnya macet," imbuhnya.
Selain itu, istrinya ikut membantu berdagang walaupun pendapatannya juga tidak seberapa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.