JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sopir angkot di Tipar Cakung, Jakarta Timur, mengaku belum dilibatkan mediasi secara langsung dengan pihak Transjakarta.
"Belum ada mediasi sama sekali," ucap Indra (30), salah satu sopir angkot di kawasan Tipar Cakung, Jakarta Timur, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Takut Penumpang Makin Sepi, Sopir Angkot Tolak Transjakarta Rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut
Polemik antara sopir angkot dan Transjakarta berawal dari sopir angkot yang menolak beroperasinya bus rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Kamis, (22/2/2024).
Sopir angkot lain bernama Wandi (62), mengukapkan hal yang sama.
Belum ada mediasi secara langsung antara para sopir angkot dengan pihak Transjakarta.
Wandi mengatakan, mediasi itu dilakukan Transjakarta bersama pihak kelurahan setempat.
"Kita cuma di lapangan aja, mediasi itu yang tahu kelurahan," kata Wandi.
Wandi bersama sopir angkot lainnya tetap menolak keras apabila bus transjakarta rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakarta Utara dioperasikan lagi.
Baca juga: Takut Penumpang Makin Sepi, Sopir Angkot Tolak Transjakarta Rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut
Para sopir angkot khawatir, pendapatannya semakin menurun jika ada bus transjakarta di jalur operasional mereka.
"Tetap tidak bisa, tetap menolak! Di sini pendapatan kita enggak ada dong, abis, " tegas Wandi.
"Di sini jalur kecil, bukan jalur besar, nanti ada Jak Lingko, sekarang aja pendapatan udah menurun, ditambah mereka masuk, ya, tambah abis," sambung dia.
Menurut dia, keberadaan rute tersebut mempersempit mata pencaharian mereka.
"Namanya bukan meciptakan lapangan pekerjaan, menghancurkan, mempersempit, kita yang udah kerja jadi enggak kerja, terus kita mau di kemanain?" tanya Wandi.
Wandi juga mendorong agar mediasi terus dilaksanakan agar segera menemukan titik terang dari polemik ini.
Baca juga: Transjakarta Belum Bisa Pastikan Kapan Bus Rute Pulogadung–Kantor Wali Kota Jakut Beroperasi Lagi
"Sementara mediasi diadain terus, solusinya dari mana? Ya, dari mereka-mereka yang pintar," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transjakarta Daud Joseph mengaku sudah melakukan beberapa kali mediasi.
Namun, mediasi tersebut masih alot dan belum ada hasilnya sampai detik ini.
Pihak Transjakarta masih menunggu rencana pertemuan selanjutnya dengan Dinas Perhubungan (Dishub), Suku Dinas (Sudin), dan para sopir angkot.
David berharap polemik ini segera terselesaikan agar bus rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakarta Utara kembali beroperasi.
Sebab, rute ini dianggap sangat dinanti oleh masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.