Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Mencekam di RS Harapan Bunda Jaktim, Pasien Berhamburan ke Jalan Saat Ruang Server Terbakar

Kompas.com - 08/03/2024, 08:57 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang server yang berada di lantai empat Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda di Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, terbakar pada Kamis (7/3/2024) malam.

Malam mencekam itu pertama kali diketahui oleh seorang karyawan yang melihat kepulan asap di ruangan server.

Asap berasal dari sebuah titik api yang cukup kecil di dalam ruang server. Asap yang dikeluarkan cukup pekat lantaran ruangan server berisi barang-barang yang mudah terbakar.

Baca juga: Pasien RS Harapan Bunda Berhamburan ke Jalanan Imbas Kebakaran di Ruang Server

"Karyawan tersebut kemudian melakukan proses pemadaman awal dengan APAR," ujar Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaeman, Kamis malam.

Namun, karena titik api tak kunjung padam dan asap semakin tebal, pihak RS langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran (damkar).

Petugas langsung meluncurkan sekitar 11 unit mobil damkar dan 50 personel ke tempat kejadian perkara (TKP).

Pasien berhamburan

Suasana pasien RS Harapan Bunda dievakuasi ke luar gedung karena ruang server kebakaran, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (7/3/2024) malam.kompas.com / Nabilla Ramadhian Suasana pasien RS Harapan Bunda dievakuasi ke luar gedung karena ruang server kebakaran, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (7/3/2024) malam.

Sejumlah pasien pun berhamburan ke jalanan. Mereka panik karena lantai empat rumah sakit tersebut mengeluarkan asap tebal.

Meski asap sudah tidak tampak dari setiap jendela di lantai empat maupun halaman dan area parkir luar ruangan, para pasien dan kerabat mereka masih berada di halaman dan luar area rumah sakit.

Baca juga: Ruang Server RS Harapan Bunda Jakarta Timur Kebakaran, 11 Unit Mobil Damkar Diterjunkan

Bahkan, masih cukup banyak orang yang berlarian dan berjalan dengan cepat untuk menjauh dari gedung rumah sakit.

Lebih lanjut, beberapa tenaga kesehatan sibuk mondar-mandir untuk mengevakuasi para pasien menuju ke tempat yang lebih aman.

Beberapa di antaranya terpantau tergesa-gesa mendorong pasien yang masih berada di kasur dorong ke dalam ambulans.

Ada pula tenaga kesehatan yang mendorong pasien menggunakan kursi roda ke jalanan, bahkan membantu seorang pasien berjalan kaki sambil memegangi tiang infus.

Saat itu, proses pendinginan masih berlangsung lantaran petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur masih lalu-lalang.

Baca juga: Minimarket di Jalan Brigjen Katamso Terbakar, Damkar Masih Berjibaku Padamkan Api

Untuk karyawan lainnya turut bergegas mengevakuasi cukup banyak dokumen. Tumpukan dokumen itu diangkut menggunakan beberapa troli, bahkan lemari kecil.

Ada pula beberapa karyawan yang sibuk mengamankan sejumlah CPU komputer menggunakan sebuah troli.

Kronologi kebakaran

Gatot mengungkapkan, awalnya tidak ada yang tahu penyebab munculnya asap. Pihak rumah sakit hanya mengetahui bahwa asap tiba-tiba muncul.

"Pihak keamanan dan karyawan mengetahui ada asap di lantai empat. Setelah ditelusuri, arah asap dari koridor yang mengarah ke ruang server," terang dia.

Lantaran asap cukup mengepul, mereka berusaha memadamkannya menggunakan APAR. Namun, asap semakin tebal dan memenuhi lantai empat.

Baca juga: Rumah Percetakan 2 Lantai di Tambora Kebakaran, Asap Tebal Sulitkan Pemadaman

Di saat yang bersamaan, orang-orang yang sedang berada di lantai itu bergegas keluar gedung. Pihak rumah sakit pun langsung mengevakuasi para pasien ke luar gedung.

"Ada anggota yang sedang mengantar anaknya untuk berobat di sini, dia langsung laporan ke kantor. Dia kirim video asap di lantai empat, dan (video) pasien mulai dievakuasi," ungkap Gatot.

Sudin Gulkarmat Jakarta Timur menerima laporan sekitar pukul 19.00 WIB. Awalnya, mereka meluncurkan lima unit mobil pemadam kebakaran (damkar).

Namun, usai menerima informasi terbaru bahwa asap semakin pekat, mereka meluncurkan 11 unit dan sekitar 55 personel.

Baca juga: Kronologi Kebakaran Bengkel Motor di Matraman yang Sebabkan 1 Korban Tewas dan 1 Luka

Pecahkan kaca rumah sakit

Setibanya di lokasi, para petugas damkar langsung menuju ke lantai empat. Namun, kondisi asap di sana masih cukup tebal.

Untuk mengurai asap, Gatot meminta izin kepada rumah sakit untuk memecahkan seluruh kaca mati di sepanjang koridor ruang server sebagai ventilasi.

"Alhamdulillah (tingkat) asap dapat lumayan turun sehingga kami bisa langsung mencari sampai ke dalam ruang server, dan menemukan ada titik api masih menyala," kata dia.

Pemadaman dengan APAR langsung dilakukan, meski hasilnya tak maksimal. Mereka pun melakukan pemadaman dengan air.

Api berhasil dipadamkan dan proses pendinginan dimulai sekitar pukul 20.25 WIB.

Saat ini, proses pendinginan telah selesai dan status kebakaran sudah hijau.

Sementara itu, beberapa pasien yang sebelumnya dievakuasi sudah mulai kembali ke dalam gedung rumah sakit malam itu juga.

(Tim Redaksi : Nabilla Ramadhian, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Abdul Haris Maulana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com