Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang di Pasar Kue Subuh Jelang Ramadhan, Senang Pendapatan Meningkat Meski Bahan Baku Melonjak

Kompas.com - 10/03/2024, 06:59 WIB
Xena Olivia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendekati bulan Ramadhan, sejumlah pedagang di Pasar Kue Subuh, Pasar Senen Jaya 1 & 2, Senen, Jakarta pusat, memiliki cerita tersendiri.

Salah satunya Andi (26). Pria yang baru tiga tahun berjualan di sentra kue dan kudapan ringan itu berencana untuk membuat menu baru.

“Rencananya mau buat produk baru, tapi masih butuh proses untuk memaksimalkan produknya–semacam roti dikasih coklat keju, terus digoreng,” ujar Andi saat dihampiri Kompas.com. Jumat (8/3/2024).

Baca juga: Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Kemungkinan 1 Ramadhan 2024 Beda Pemerintah dengan Muhammadiyah

Di tengah rencana itu, Andi mengeluhkan harga bahan baku yang cukup melonjak. Salah satu yang paling ia rasakan adalah minyak.

“Satu jeriken itu 15 kilogram biasanya Rp 170.000-180.000, sekarang jadi Rp 230.000,” keluh dia.

Meski begitu, ia bersyukur pendapatannya cukup meningkat sedikit demi sedikit.

“Alhamdulillah, peningkatan sih stabil. Beda dikit saja,” celetuk dia.

Sementara itu, pedagang lain bernama Hadi (47) mengatakan, tidak ada menu baru di lapaknya. Ia berfokus pada dagangannya yang merupakan berbagai varian dari muffin dan pai.

Baca juga: Tradisi Emak-emak di Kebagusan Jelang Ramadhan, Riung di Rumah Teman Sambil Makan-makan

Hadi juga turut bersyukur karena omzetnya bertambah seiring waktu menjelang bulan suci.

“Alhamdulillah, naik sekitar lima persen. Tapi, bahan baku lumayan naik, kayak telur dan gula,” celetuk dia.

Hal senada diungkapkan oleh Ibnu (38) yang telah berjualan di Pasar Kue Subuh selama 12 tahun. Ia juga menjadi korban harga bahan baku baku yang melonjak.

Akan tapi, omzetnya juga melejit hingga dua kali lipat.

“Alhamdulillah, ada (kenaikan) dua kali lipat. Kalau bulan Ramadhan paling laku biasanya puding, bubur sumsum, gorengan kayak risol, pastel,” tutur dia.

Baca juga: Ada Layanan Hapus Tato Gratis Sepanjang Ramadhan di Jakarta, Ini Cara Daftar dan Ketentuannya

Dalam menghadapi kenaikan harga, Ibnu mengaku kesulitan jika harus menaikkan harga. Sebab, rentang harga di Pasar Kue Subuh bersaing di antara Rp 700-Rp 3.500.

Untuk mengakali hal itu, ia mencari berbagai cara untuk bisa menjaga dagangannya tetap ekonomis dan harganya kompetitif.

“Paling porsinya dikecilin. Gimana caranya biar ada lebihan (pendapatan), lah,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com