Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Kasus Xpander Tabrak Porsche: Sopir Mabuk Vodka dan Berujung Ditetapkan Jadi Tersangka

Kompas.com - 16/03/2024, 10:59 WIB
Tria Sutrisna,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kecelakaan Mitsubishi Xpander menabrak mobil Porsche GT3 yang terparkir di dalam showroom Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang memasuki babak baru.

Sang sopir Mitsubishi Xpander berinisial JS (42) ditetapkan tersangka dan langsung ditahan. Hal ini karena JS terbukti lalai hingga mengakibatkan kecelakaan, dan kerusakan yang membahayakan serta menimbulkan kerugian besar.

“Untuk yang bersangkutan sudah ditetapkan tersangka dan ditahan,” ujar Kapolsek Teluk Naga AKP Wahyu Hidayat saat dikonfirmasi, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Polisi: Kerugian Xpander Tabrak Porsche di Showroom PIK 2 Capai Rp 5,7 Miliar

JS dijerat dengan Pasal 200, dan Pasal 406 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Berdasarkan data sementara dari kepolisian, kerugian sementara dialami pihak showroom mobil Porsche ditaksir mencapai Rp 5,7 miliar.

Sopir Xpander mabuk

Berdasarkan hasil penyelidikan, JS ternyata sedang terpengaruh alkohol ketika mengemudikan mobilnya. Kepada penyidik, JS mengaku mengkonsumsi minuman keras jenis vodka sebelum kecelakaan.

“Benar, dia dalam kondisi mabuk. Dari keterangannya yang bersangkutan minum alkohol jenis vodka,” kata Wahyu.

Secara terpisah, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengungkapkan, minuman beralkohol itu diminum JS di rumahnya yang juga berada di kawasan PIK 2.

Dalam kondisi mabuk, tersangka kemudian pergi keluar rumah dan mengemudikan mobil menuju showroom seorang diri.

Sesampainya di depan showroom, JS yang sedang mabuk tak bisa mengendalikan laju kendaraan. Alhasil, dia menabrak kaca showroom dan menghantam mobil Porsche GT3 yang terparkir di dalamnya.

“Pada saat keluar rumah membawa mobil dalam pengaruh miras dan pada saat melewati jalan di depan showroom tidak bisa mengendalikan mobil sehingga menabrak bangunan showroom,” kata Nugroho.

Baca juga: Jurus Mabuk Pengemudi Xpander yang Tabrak Porsche dalam Showroom, Tenggak Vodka Sebelum Keluar Rumah

Cari tahu alasan ke showroom

Polisi sedang mendalami alasan JS pergi ke showroom mobil Porsche itu dalam kondisi mabuk. Sebab, JS mengaku memang ingin mendatangi tempat penjualan mobil mewah tersebut.

“Siang itu, memang yang bersangkutan (JS) mau ke showroom itu,” ucap Wahyu.

Di samping itu, tersangka juga mengaku kenal dengan pemilik showroom itu. Namun, penyidik masih mendalami kebenaran keterangan tersebut.

“Kalau terkait dengan saling kenal, kami masih dalami pemeriksaannya. Kalau dari keterangan sopir, dibilang kenal,” kata Wahyu.

“Tapikan, arti dalam kenal, contoh saya, saya kenal orang yang bersangkutan, tapi belum tentu kenal saya. Kita belum bisa menyimpulkan itu (saling kenal),” sambungnya.

JS sendiri, kata Wahyu, berstatus sebagai wiraswasta dan tinggal di kawasan PIK 2 dengan mengontrak rumah di salah satu cluster.

“Saya belum tahu titiknya di mana atau cluster-nya yang mana. Jadi, yang bersangkutan itu, wiraswasta, kemudian dia tinggal dan mengontrak di PIK 2. Tapi, katanya, rumah sendirinya di Grogol,” ungkap Wahyu.

Baca juga: Kronologi Mobil Xpander Tabrak Porsche di Dalam Showroom PIK 2, gara-gara Pengemudi Mabuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com