Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Thohir, Sembuh dari Penyakit "Misterius" Setelah Mengabdi Jadi Marbut Masjid

Kompas.com - 18/03/2024, 11:03 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Matahari belum terbit seutuhnya saat Kompas.com menemui seorang penjaga masjid atau marbut bernama Thohir (59) yang baru saja selesai menunaikan ibadah shalat Subuh.

Thohir merupakan marbut Masjid Jami'atul Khair di Perumahan Bojong Gede Asri, Kedung Waringin, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Ia sudah bekerja di masjid tersebut hampir enam tahun lamanya.

Senyum merekah dari wajah Thohir ikut menyapa sembari mempersilakan duduk di teras masjid untuk mengobrol.

Baca juga: Kisah Perjuangan Tina Hidupi Dua Cucu dengan Berjualan Daging Ayam di Usia Senjanya...

"Tadi saya habis bersih-bersih masjid setelah shalat Subuh, barusan lagi berbincang saja sama jemaah yang belum pulang," kata Thohir ketika ditanya kegiatannya Senin (18/3/2024) pagi ini.

Saat kami mulai duduk bersama, angin pagi dan kokokan ayam menjadi pembuka Thohir untuk mengisahkan cerita miliknya.

Thohir sudah menjadi marbot sejak sekitar tahun 2018. Saat itu, salah satu pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) menawarkan pekerjaan sebagai marbut.

"Dulu pengurus DKM maunya tiap hari harus ada yang jaga karena dulu masih sering ditinggal-tinggal, aktifnya paling hari Jumat. Jadi akhirnya saya masuk, disuruh di sini," kata Thohir kepada Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Thohir mengungkapkan, alasannya mau menjadi marbut karena ia sudah berhenti dari pekerjaan lamanya.

Ia tak lagi bekerja setelah terserang penyakit yang tak teridentifikasi oleh dokter pada tahun 2018. Penyakit misterius itu menyelimuti tubuhnya selama berbulan-bulan.

"Dulu saya pernah sakit, enggak sembuh-sembuh. Hampir 6 bulan enggak bisa tidur, tapi penyebab enggak tau, kurang tau juga saya sakit apa," ujar Thohir sambil sedikit menatap kosong.

Baca juga: Ketika KIP Kuliah dan Kemahiran Mengurut Selamatkan Anaya dari Keterpurukan...

Tanpa sadar, air mata keluar secara perlahan dari kedua mata Thohir. Tidak deras, tapi jelas dirinya terlihat menahan kesedihan karena kembali mengingat momen pahit kala itu.

"Saya sudah berusaha ke dokter dan alternatif lain, tapi ya begitu. Dulu saya masih aktif kerja di PT. KFC, cuma karena sakit, saya terpaksa resign," tutur Thohir.

Selama enam bulan, Thohir hampir tidak pernah tertidur. Meskipun iya, bisa dikatakan hanya memejamkan mata sejenak.

"Saya terbangun seharian penuh. Katanya (istri dan anak), kadang-kadang saya sejenak tidur, ngorok, tapi ya sebenarnya enggak tidur meski saya ngantuk. Jadi cuma dapat tidur ayam, terus bangun lagi," ungkapnya.

Selain sulit untuk tidur, Thohir juga mengaku tidak bisa berlama-lama di bawah matahari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com