Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Thohir, Sembuh dari Penyakit "Misterius" Setelah Mengabdi Jadi Marbut Masjid

Kompas.com - 18/03/2024, 11:03 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

"Saya tuh kalau liat matahari lama-lama kayak drakula, enggak bisa, enggak kuat. Mana saya kurus," imbuh Thohir.

Menurut pernyataan Thohir, dokter juga tidak menemukan diagnosa dan cara penyembuhan yang efektif untuk jenis penyakitnya yang diidapnya saat itu.

Baca juga: Cerita Warteg Sukirno Digempur Tingginya Harga Beras, tapi Tetap Bermurah Hati ke Pelanggan

"Penyebabnya enggak ketahuan. Dulu pas ke dokter, katanya saya kena apa ya yang terserang saraf-saraf gitu apa namanya, saya juga lupa (nyentuh punggung bagian bawah)," kata Thohir.

Thohir pernah dirawat seminggu di RS Polri Kramatjati, tetapi ia tetap tidak mendapat kesembuhan meski sudah dibantu dengan banyak jenis obat.

Berbagai macam usaha pengobatan lainnya juga sudah dilakukan Thohir, dari pengobatan online di TV, bahkan naik gunung.

"Sudah ke dokter, dulu saya jalani pengobatan di Cilebut, pengobatan online di TV, sampai saya dulu pernah naik ke Gunung Sindur, ya buat kesembuhan semua, terus ikhtiar (usaha) saja," jelas Thohir.

Dikarenakan uang pesangon dari pekerjaan terakhirnya semakin berkurang dan dirinya juga butuh pemasukan, akhirnya ia memutuskan untuk menerima ajakan menjadi marbut.

"Saya pikir coba-coba sajalah sambil ikhtiar minta kesembuhan kepada Allah," ucap Thohir.

Nyatanya, keseharian marbut yang sibuk dari sebelum waktu subuh justru membuat pikiran, kondisi fisik, dan mental Thohir membaik.

Baca juga: Cerita Pedagang di Pasar Kue Subuh Jelang Ramadhan, Senang Pendapatan Meningkat Meski Bahan Baku Melonjak

"Pokoknya lama-lama saya lupa ke kondisi sakit karena sibuk mengurusi masjid. Karena kan bisa saja badan saya saat itu ya stres memikirkan penyakit tersebut, cuma kan jiwa itu ya tadi, harus terus banyak ikhtiar, harus banyak berdoa," ucapnya.

"Saya memang diajak jadi marbut tapi selain itu juga karena nawaitu (niat) saya juga, kebetulan marbot di sini enggak ada yang betah, tapi alasannya juga enggak gitu tahu," tambah Thohir.

Thohir terus merasa bersyukur karena menerima pekerjaan marbut sampai akhirnya ia sudah sembuh dari sakit yang menguras fisik dan dompetnya itu.

"Saat itu saya pikirnya saya juga sudah enggak ada kegiatan, apa salahnya mengabdi kepada rumah Allah, eh ternyata bisa keterusan sampai sekarang jadinya," tutur Thohir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com