JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menyebut bolongnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, menjadi pertanda minimnya hak untuk para pejalan kaki.
"Itu mengabaikan prinsip memanusiakan pejalan kaki," kata Yayat saat dihubungi, Selasa (19/3/2024).
Baca juga: JPO Bolong Depan Kampus Trisakti Kini Sudah Ditambal
Yayat menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah, khususnya Dinas Bina Marga DKI Jakarta selaku pihak yang mengelola JPO.
Padahal, masyarakat sedang digalakkan untuk rajin naik transportasi umum. Namun, dari segi pelayanan tidak sama sekali diperhatikan.
"Jadi hirarki pejalan kaki itu secara transportasi nomor satu, tapi untuk pelayanan nomor terakhir," kata dia.
Yayat bertanya apakah Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan evaluasi terhadap JPO yang berada di depan Trisakti School of Management itu.
Jika JPO tersebut tidak diperbaiki secara keseluruhan, Yayat khawatir akan terjadi kerusakan secara total saat musim hujan.
"Artinya kalau misal di renovasi model di poles-poles saja. Artinya sedikit-sedikit pasti akan rusak, apalagi masuk musim hujan sekarang," tutur ia.
Baca juga: Warga Keluhkan Minimnya Penerangan di JPO Depan Kampus Trisakti
Dengan adanya kejadian ini, Yayat mengimbau kepada Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk menjelaskan lebih lanjut soal anggaran JPO.
Ia tidak mau kejadian ini terulang apalagi memakan korban.
"Anggaran untuk JPO itu ada atau tidak, ini terus terang saja sangat prihatin ya," papar Yayat.
Sebelumnya, JPO ini mengalami bolong pada bagian pijakannya.
Video itu diunggah oleh akun Instagram @love_jabodetabek. Jembatan itu tampak bolong hingga terlihat pada bagian bawah.
Dalam narasi dijelaskan video itu dibagikan oleh warga pada Senin (11/3/2024) lalu.
Baca juga: Lurah Tomang Klaim Sudah Surati Dinas Bina Marga Soal Kerusakan JPO Depan Kampus Trisakti
Kompas.com coba mendatangi JPO tersebut. Namun, lubang itu kini telah ditambal menggunakan semen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.