BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor bakal merekrut dan mempekerjakan sopir angkot konvensional sebagai sopir angkot listrik.
Perekrutan dibutuhkan karena lima unit angkot listrik bakal mengaspal di jalanan Kota Bogor mulai awal April 2024.
“Sopir diseleksi yang memenuhi persyaratan, prioritas sopir angkot,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Marse Hendra Saputra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2024).
Berkait mekanisme perekrutan hingga kualifikasi sopir, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih membahasnya.
Baca juga: Kota Bogor Bakal Punya Mobil Angkot Listrik
Nantinya, calon sopir angkot listrik akan mengikuti pelatihan terlebih dahulu pada akhir Maret.
“Harus ada pelatihan. Rencananya sekitar akhir Maret,” ujar Marse.
Kata Marse bakal ada 10 calon sopir angkot listrik yang akan mengikuti pelatihan.
Dalam operasionalnya, satu angkot listrik akan memiliki dua orang sopir.
“Satu unit harusnya dua sopir,” tutur Marse.
Baca juga: Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir
Hal ini dikarenakan secara teknis pihaknya masih dalam tahap proses melengkapi charging station atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan sistem tap on bus (TOB).
“On progress (SPKLU dan TOB),” ujarnya.
Untuk pembayaran, pengguna angkot listrik hanya perlu tapping di mesin tap dalam angkot atau sistem tap on bus menggunakan kartu e-money.
Penumpang yang hendak naik angkot listrik harus memastikan jumlah saldo di dalam kartu cukup. Ke depannya, pembayaran akan menjadi cashless alias nontunai.
Baca juga: Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April
Sistem pembayaran TOB dipilih untuk memudahkan para penumpang karena semua kartu elektronik bisa dipakai untuk membayar angkot listrik.
Hal yang harus diperhatikan, penumpang tidak bisa naik dan turun di sembarang tempat seperti ketika naik angkot konvensional.
Penumpang yang ingin naik harus menunggu di titik-titik yang telah ditentukan.
Adapun layanan angkot listrik bakal mengisi rute trayek Biskita Transpakuan koridor 3 yang belum terealisasi.
“Rute Cidangiang, Suryakencana, Bondongan, Empang, seputar sistem satu arah (SSA), Cidangiang,” ujar Marse.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.