Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Mudik Gratis, Warga: Harga Tiket Bus Lagi Mahal

Kompas.com - 21/03/2024, 21:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Ciracas, Jakarta Timur, bernama Anti (42) mengandalkan Mudik Gratis Polri Presisi 2024 untuk pulang kampung tahun ini.

Sebab, harga tiket bus dari Jakarta menuju Surakarta, Jawa Tengah, tergolong mahal untuk sekali jalan.

"Tahun ini kayaknya bakal naik jadi Rp 450.000 per orang, ini harga untuk keberangkatan. Harganya lagi mahal, makanya saya nyari keringanan dari mudik gratis," jelas dia di Kantor Samsat Jakarta Timur, Kamis (21/3/2024).

Baca juga: Berdesakan, Pendaftar Mudik Gratis di Samsat Jakarta Timur Sampai Ada yang Pingsan

Setiap tahun, Anti beserta tiga anggota keluarga lainnya selalu mudik menggunakan bus milik saudara mereka.

Tahun lalu, harga tiketnya masih Rp 400.000 per orang, khusus harga keluarga. Sementara harga untuk penumpang umum berkisar Rp 500.000-Rp 600.000.

Tahun ini, Anti mendengar kabar bahwa harga tiketnya naik menjadi Rp 450.000 per orang, khusus harga keluarga.

Meski demikian, nominal itu tetap memberatkan bagi Anti.

"Saya sekeluarga ada empat orang termasuk saya. Lumayan itu Rp 1,8 juta habis buat berangkat saja, belum buat ongkos pulang," Anti berujar.

"Jangan sampai kami bisa balik ke kampung halaman, tapi enggak bisa balik lagi ke Jakarta," lanjut dia.

Baca juga: Daftar Mudik Gratis di Samsat Jakarta Timur, Antre dari Pagi tapi Tak Dapat Kuota

Perdana daftar mudik gratis

Merogoh kocek sampai jutaan rupiah setiap bulan hanya untuk mudik cukup menguras batin.

Anti pun memutuskan untuk mencoba peruntungan di program mudik gratis tahun ini.

"Baru kali ini mau coba, berhubung harga tiket lagi naik-naiknya. Siapa tahu jadi rezeki. Tapi, saya dua kali ke sini enggak berhasil," ungkap dia.

Suhari (63) juga sama dengan Anti. Ini kali pertamanya mendaftar mudik gratis.

Biasanya, warga Jatiwaringin, Kota Bekasi, ini mudik ke Sragen, Jawa Tengah, menggunakan bus.

Meski begitu, Suhari jarang pulang kampung saat Hari Raya Lebaran. Ia lebih sering mudik di hari-hari biasa.

"Terakhir pulang tiga tahun lalu, harga tiketnya Rp 250.000 per orang. Jarang mudik pas lebaran karena harga tiketnya sudah pasti mahal," ucap Suhari kepada Kompas.com, Kamis.

Tahun ini, Suhari ingin mencoba mudik pada momen lebaran mumpung ada program mudik gratis.

"Rp 250.000 per orang di hari biasa, untuk tiga orang termasuk saya jadi Rp 700.000-an. Kalau lebaran, per orang harganya sudah pasti mahal. Makanya saya tertarik mudik gratis, lumayan bikin hemat," papar Suhari.

Baca juga: Daftar Lokasi Pendaftaran Mudik Gratis Polri Presisi 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com