Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Marbut Masjid Mengabdi karena Panggilan Hati, Bertahan sampai Tua meski Digaji Sekadarnya

Kompas.com - 22/03/2024, 13:51 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat Sudarman (68) salah seorang warga Manggarai, Jakarta Selatan (Jaksel) mengabdi pada Masjid Al-Falaah bukan semata karena gaji, melainkan panggilan hati.

Sudarman mengaku, hanya mendapatkan gaji sebesar Rp. 300.000 setiap bulannya dari pihak Masjid Al-Falaah.

Namun, ia juga mendapatkan gaji tambahan dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebesar Rp. 1.500.000 per enam bulan sekali.

Di usianya yang sudah tidak lagi muda, kesehatan Sudarman perlahan sudah mulai menurun dan mudah lelah.

Baca juga: Marbut Masjid Raya Palapa Baitus Salam: Saya Pengin Bersedekah Kayak Orang-orang...

Namun, semua pekerjaannya di masjid tetap ia jalani dengan ikhlas karena panggilan hati.

"Jujur aja, saya sih sebenarnya dari muda di Masjid Al-Falaah makanya udah susah, udah panggilan hati," tutur Sudarman ketika diwawancarai Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Ia juga mengungkapkan, berprofesi sebagai marbut menjadi salah satu alasan ia untuk terus menunaikan ibadah di masjid.

"Sembari ikut ibadah aja di sini. Saya terus terang aja, kalau enggak gitu ibadahnya jarang ada di masjid," sambungnya.

Menurut Sudarman, pahala ketika menunaikan ibadah berjamaah di masjid lebih besar dibandingkan di rumah.

Baca juga: Kisah Sadikun, Perantau Asal Blora yang Kini Jadi Marbut Masjid Raya Palapa Baitus Salam

Itu lah yang membuat ia selalu tak kenal lelah untuk mengabdi pada Masjid Al-Falaah hingga kini.

Marbut profesional

Meski hanya sebagai seorang marbut, Sudarman berusaha bekerja seprofesional mungkin.

Ia selalu mengemban tanggung jawab penuh di Masjid Al-Falaah.

Saat dini hari, Sudarman menjadi satu-satunya orang yang paling pertama datang ke Masjid Al-Falaah.

Setiap harinya, ia selalu memastikan bahwa kondisi masjid dalam keadaan bersih dan rapih, sebelum jamaah shalat subuh tiba.

Jika masjid belum rapih, Sudarman mengaku belum merasa tenang.

Baca juga: Selain Jadi Marbut dan Buka Warung Kelontong, Thohir Juga Ngojek untuk Bertahan Hidup

"Saya jam 2, jam setengah 3 buru-buru ke sini, terkadang orang-orang belum pada datang yang penting kita udah rapih, udah nyapu segala macam, halaman luar di sapuin, udah beres, baru kita tenang," ungkapnya.

Sudarman mengungkapkan, pekerjaan di hari Jumat lebih sering membuatnya lelah dari biasanya.

Pasalnya, ia harus memulai pekerjaannya lebih pagi jika di hari Jumat, dan harus mengepel masjid.

"Kalau Jumat capek banget karena kan jam 10 harus udah rapih buat dipakai shalat Jumat," tuturnya.

Bukan hanya area dalam masjid, Sudarman juga berusaha memastikan ruang sekertariat masjid dalam keadaan rapih dan bersih saat menjelang subuh.

Baca juga: Tak Bisa Andalkan Gaji Marbut Masjid, Thohir Juga Buka Toko Kelontong

Karena terkadang, ada saja gelas kotor bekas kopi yang digunakan oleh para ustadz sehabis mengisi kultum di Masiid Al-Falaah.

"Pastiin di sekertariat ada gelas-gelas kotor enggak, kalau ada yang dicuci dulu, karena kan itu tanggung jawab saya," tutupnya.

Harapan pada penerus

Sadar kesehatannya mulai menurun, Sudarman mengaku siap apabila pihak Masjid Al-Falaah ingin menggantikannya dengan orang lain.

Namun ia berharap, agar kelak penggantinya bisa bekerja secara jujur dan tidak mencari gaji saja seperti yang selama ini ia lakukan.

"Silakan aja, yang penting benar dan jujur aja. Jangan nyari gaji doang, tapi ya tanggung jawab lah," tegasnya.

Ia juga khawatir, apabila orang yang menggantikannya tak bisa menjaga Masjid Al-Falaah dalam keadaan bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com