Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sudarman Jadi "Tumpuan" di Masjid Al-Falaah, Bukan Marbut Biasa...

Kompas.com - 25/03/2024, 15:42 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Peran Sudarman (68) sebagai seorang marbut di masjid Al-Falaah Manggarai, Jakarta Selatan (Jaksel), bukan sekadar menjaga kebersihan masjid.

Sekertaris Masjid Al-Falaah, Guntur Kurniawan mengatakan, Sudarman memegang peranan penting di dalam masjid selama ini.

Guntur menjadi salah satu saksi perjuangan Sudarman yang mengabdi kepada Masjid Al-Falaah.

Ia mengatakan, Sudarman menjadi satu-satunya orang yang datang paling pagi ke masjid.

Baca juga: Pengabdian Jadi Marbut Masjid meski Sakit Katarak, Sudarman: Sudah Tanggung Jawab Saya...

Biasanya, Sudarman akan datang ke masjid Al-Falaah pukul 03.00 WIB dini hari sebelum para jemaah shalat subuh datang.

“Marbut jelas punya peran besar dalam suatu masjid, yang mana marbut orang yang pertama datang dan pulang paling terakhir,” ucap Guntur ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Sebagai seorang marbut, Sudarman juga harus bisa menjadi imam dan mengumandangkan adzan di masjid.

“Kadang marbut pun di tuntut harus bisa adzan dan imam, di samping pekerjaan utama untuk menertibkan dan membersihkan masjid dan area sekitarnya,” sambung Guntur.

Baca juga: Upah Bulanan Tak Cukup untuk Hidup, Marbut di Manggarai: Tapi Alhamdulillah, Ada Aja Rezekinya

Membantu perayaan Idul Adha

Bukan hanya itu, Sudarman juga ikut berkontribusi untuk memperlancar perayaan hari-hari besar Islam, salah satunya Idul Adha di masjid Al-Falaah.

Sudarman mengaku, sudah hampir lima tahun lebih dipercaya pengelola masjid untuk bantu menyembelih hewan kurban saat Idul Adha.

Setiap tahunnya, Sudarman bisa menyembelih kurang lebih 20 ekor kambing saat perayaan Idul Adha.

Kemampuan menyembelih hewan kurban yang dimiliki Sudarman ia dapatkan secara otodidak.

Sejak usianya masih muda, ia senang memperhatikan petugas jagal yang sedang menyembelih hewan kurban.

Baca juga: Kisah Marbut Masjid Mengabdi karena Panggilan Hati, Bertahan sampai Tua meski Digaji Sekadarnya

Mulai sejak itu, Sudarman mengasah kemampuannya dan dipercaya oleh para tetangga untuk bantu menyembelih hewan kurban sampai detik ini.

“Tahu-tahu saya ditunjuk aja (jadi tukang jagal), karena kalau di rumah biasanya banyak orang yang menyuruh potong ayam, potong kambing untuk aqiqah di rumah. Eh, jadi disuruh sama orang masjid,” sambungnya.

Ketika dipercaya menjadi petugas jagal, Sudarman tak mau mengecewakan pengelola masjid.

Ia rela merogoh uang pribadinya sendiri untuk membeli peralatan dan perlengkapan yang dapat memperlancar proses pemotongan hewan kurban di masjid Al-Falaah.

“Ya sudah sampai bikin bangku, dan alat-alat pakai modal sendiri,” tuturnya.

Di usianya yang terus bertambah, Sudarman mengakui, tenaganya sudah tak sekuat dulu.

Ia seringkali merasa kesulitan jika harus menyembelih hewan kurban.

Namun, ia bersyukur baik pengelola masjid atau pun remaja masjid, saling bahu membahu membantunya.

“Susah tapi Alhamdulillah banyak yang bantu megang juga,” tegasnya.

Tak mau menerima bayaran

Kemampuan menyembelih hewan kurban yang dimilikinya, tak membuat Sudarman mencari keuntungan.


Sudarman mengatakan, setiap kali dimintai bantuan untuk menyembelih hewah, ia memilih untuk tidak menerima bayaran.

“Kalau disuruh orang-orang biasanya juga saya enggak pernah mau terima uang, biarin aja ikhlas aja,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, pihak masjid selalu memberikannya bayaran tambahan ketika menjalankan tugas sebagai penyembelih hewan kurban.

Bayaran yang bisa diterima Sudarman mencapai Rp. 150.000–Rp. 200.000 dari pengelola masjid.

Namun, terkadang Sudarman tak mau menerima bayaran tersebut dan memilih untuk membelikannya alat-alat potong hewan kurban agar bisa digunakan masjid Al-Falaah kembali di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com