Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Warga Antre Beli Paket Buka Puasa Rp 2.000, Dapat Nasi Plus 3 Macam Lauk

Kompas.com - 25/03/2024, 18:27 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga mengantre untuk membeli nasi lengkap dengan lauk seharga Rp 2.000 di Jalan Pasar Baru Selatan, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, mereka sudah mengantre di Jalan Pasar Baru Selatan dengan rapi dan tertib sejak pukul 16.00 WIB meski pemilik dagangan belum juga membuka lapaknya.

Warga yang mengantre kebanyakan emak-emak dan bapak-bapak. Kendati demikian, terdapat pula lansia dan anak-anak.

Mereka datang dengan berjalan kaki, mengayuh sepeda, dan mengendarai motor.

Baca juga: Ramainya Warga Berburu Menu Berbuka Puasa di Pasar Takjil Menara Perumnas 1 Bekasi

Setelah beberapa menit berselang, warga terlihat bergantian memberikan uang pecahan Rp 2.000 kepada seseorang yang berjaga untuk kemudian ditukarkan dengan selembar kupon kuning sebagai alat tukar pengambilan nasi.

Untuk lansia perempuan, mereka tampak mendapatkan dua kupon dengan membayar Rp 4.000. Namun, mereka yang laki-laki hanya mendapatkan selembar kupon.

Setelah rampung, warga kembali mengantre untuk mengambil makanan yang sudah tersedia. Anak kecil tampak didahulukan.

Semuanya memasang wajah yang semringah setelah mendapatkan nasi bungkus tersebut.

“Ya lumayan ini, Mas. Kalau ke warteg saja satu bungkus bisa Rp 15.000, ini cuma Rp 2.000,” kata warga Pasar Baru bernama Ipah (64) saat ditemui Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Sejumlah warga tengah mengantre untuk membeli nasi seharga Rp 2.000 di Jalan Pasar Baru Selatan, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024). KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Sejumlah warga tengah mengantre untuk membeli nasi seharga Rp 2.000 di Jalan Pasar Baru Selatan, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Baca juga: War Takjil dan Kegembiraan Lintas Agama

Untuk datang ke tempat tersebut, Ipah berjalan kaki seorang diri dengan berbekal uang senilai Rp 4.000.

“Ini tadi minta uang sama laki saya, dikasih Rp 4.000. Kan saya lansia, ini dapat dua kupon. Jadinya dua,” ujar Ipah.

Warga Pasar Baru lain bernama Helmi (65) mengatakan, ini merupakan suatu kebahagiaan untuk orang yang tidak mampu.

“Ya pada senang dong warga kayak begini ada. Tapi distributornya enggak pandang bulu, mau kaya atau miskin, atau mas turun dari mobil lalu antre, juga enggak apa-apa. Yang penting antre,” ujar Helmi.

Baca juga: 7 Rekomendasi Menu Buka Puasa di Pasar Takjil Benhil, Ada Gohyong

Kompas.com melihat apa yang warga dapatkan dari uang Rp 2.000 ini.

Dalam sebuah plastik yang sudah diikat, mereka mendapatkan satu air mineral ukuran 600 mililiter, satu pisang, dan satu nasi bungkus.

Pada nasi bungkus tersebut di dalamnya terdapat tiga lauk, yakni satu potong ayam, telur balado, dan sayur buncis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com