Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DLH Kota Bogor Uji Lab Gel yang Diduga Bikin Sungai Ciliwung Berbusa

Kompas.com - 27/03/2024, 17:55 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, sedang melakukan uji laboratorium dari gel sabun yang diduga menjadi penyebab aliran Sungai Ciliwung di Kedunghalang berbusa.

Kepala DLH Kota Bogor Deni Wismanto mengatakan, uji laboratorium memerlukan waktu 14 hari atau dua pekan.

“Sudah ada di lab. Perlu waktu sekitar 14 harian,” ucap Deni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Fenomena Aliran Kali Ciliwung Berbusa di Kota Bogor Disebut Baru Pertama Kali Terjadi

Deni belum bisa memastikan apakah kandungan di dalam gel tersebut berbahaya atau tidak.

“Kita cek, saya belum kasih kesimpulan apa, nanti diuji dulu,” ujar dia.

Sementara itu, River Defender Sungai Ciliwung, Suparno mengatakan, gel limbah sabun ditemukan di titik awal terjadinya pencemaran, yakni di aliran Sungai Ciliwung kawasan Kedunghalang.

Gel sabun ini memiliki tekstur yang licin dan akan mengeluarkan busa jika terkena arus sungai.

“Gel ini mengendap, tapi kalau misalnya kena arus sungai atau dikucek-kucek dia akan menghasilkan busa,” ujar Suparno.

Kasus ini pun sedang dalam penyelidikan Polresta Bogor Kota.

Baca juga: Satgas Temukan Gel Limbah Sabun yang Diduga Penyebab Kali Ciliwung Berbusa

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, polisi masih memeriksa M (48) pemilik gudang limbah sabun yang diduga membuat aliran Sungai Ciliwung berbusa.

Luthfi mengatakan, sampai saat ini, status M masih saksi.

Pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium yang dilakukan DLH Kota Bogor.

“Masih sebagai saksi dan kita masih menunggu hasil pemeriksaan lab yang diajukan oleh dinas terkait (DLH Kota Bogor,” ucap Luthfi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com