Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Kompas.com - 29/03/2024, 12:29 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Dekorasi bunga yang lebih besar memiliki batang dan kuncup bunga yang lebih banyak.

Untuk celengan, Ridwan tidak sekadar menjual celengan saja.

"Saya sengaja buat celengan yang ada pegangan dan anyaman tambangnya. Orang-orang bisa pakai buat nabung uang dan juga dekorasi rumah. Ini barang multifungsi," jelas dia.

Baca juga: Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Berawal dari mudik ke Semarang

Ridwan menikahi seorang perempuan asal Semarang, Jawa Tengah. Sejak berumah tangga, mereka sering pulang ke kampung halaman sang istri.

Kebetulan, pada tahun 2009, Ridwan dan istrinya sedang berwisata ke Jepara untuk melepas penat.

Jepara dikenal sebagai kota penghasil kerajinan tangan, khususnya ukiran kayu dan meubel.

Orang-orang yang berkunjung ke sana akan dimanjakan oleh pemandangan beragam karya seni yang dipajang di pinggir jalan.

Salah satu yang menikmatinya adalah Ridwan. Indahnya karya seni warga Jepara menginspirasinya untuk menjual kerajinan tangan.

"Sebelumnya, saya kerja jadi cleaning service dan office boy di kantor. Karena saya karyawan kontrak, waktu itu saya kena pengurangan pegawai," ungkap dia.

"Ada orang buat kerajinan seperti saya di Jepara, saya coba pakai rotan dan batok kelapa. Tapi modalnya besar dan pembuatannya makan waktu," lanjut Ridwan.

Sementara itu, uangnya hanya mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari usai dipecat dari pekerjaannya.

Ridwan pun mengurungkan niat membuat usaha kerajinan tangan dari rotan dan batok kelapa, sampai akhirnya bertemu dengan seorang pelinting tembakau.

Ia melihat orang itu menggunakan pelepah pisang sebagai lintingan tembakau. Penasaran, Ridwan bertanya-tanya.

Orang tersebut memberinya pelepah pisang, dan memberi tahu di mana bisa mendapatkannya.

"Saya cari-cari pohon pisang di kebun, saya beli Rp 5.000 untuk 80 lembar pelepah pisang di satu pohon ke yang punya pohon," tutur Ridwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com