Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deka Reset Diduga Tipu Pembeli Mobil Bekas Taksi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Kompas.com - 30/03/2024, 10:05 WIB
Firda Janati,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasus dugaan penipuan jual-beli mobil bekas taksi di bengkel "Deka Reset" terkuak setelah adanya puluhan korban yang melapor ke pihak kepolisian.

Berlokasi di Jalan Raya Jati Kramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, bengkel Deka Reset telah ditutup dan digaris polisi setelah owner alias pemilik tidak memberi kepastian pengiriman mobil kepada para korban.

Salah satu korban asal Bogor, Jawa Barat, Ridwan (43) menceritakan kronologi dugaan penipuan yang menimpanya saat hendak membeli mobil Chevrolet Love di Deka Reset.

"Saya ngambil bulan Oktober 2023 tepatnya tanggal 23. Itu dijanjikan tiga bulan selesai, tapi sampai tiga bulan enggak ada penyelesaian," ujar Ridwan saat ditemui di lokasi, Kamis (28/3/2024). 

Baca juga: 45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Ridwan menuturkan, pihak Deka Reset mengatakan bahwa unit yang dibelinya terjadi kerusakan mesin.

"Akhirnya ditunda dan berjanji akan menyelesaikan selama satu bulan," imbuh dia.

Ridwan mengatakan, setelah ditunggu-tunggu, pihak Deka Reset tak juga memberikan kejelasan soal nasib mobilnya.

"Satu bulan jika mobil enggak ada, akan diganti unit Etios Liva. Tapi ternyata tidak ada juga," tutur dia.

Geram dengan pihak penjual, Ridwan datang jauh-jauh dari Bogor ke bengkel di Bekasi untuk meminta pertanggungjawaban. 

Baca juga: Polisi Gandeng Pihak Bank Cari Tahu Aliran Uang Rp 1,2 Miliar Hasil Penipuan Tiket Coldplay

Lagi-lagi, pihak Deket Reset hanya memberikan janji tanpa kepastian. Ridwan pun meminta uangnya kembali senilai Rp 35 juta.

Nasib yang sama juga dialami Firdaus (23) pria asal Cibitung, Kabupaten Bekasi, yang mengambil unit mobil Vios keluaran 2012 eks taksi dan sudah membayar lunas.

Pihak Deka Reset, kata Firdaus, menjanjikan unitnya turun setelah ia memesan pada 29 Desember 2023.

Saat jatuh tempo, penjual minta perpanjang waktu. Namun sampai batas waktu perpanjangan, unit yang dijanjikan tak kunjung diberikan kepada Firdaus.

"Mereka janji akan mengembalikan duit 100 persen atau mengganti unit senilai harga tersebut," imbuhnya.

Kini Firdaus menuntut pertanggung jawaban owner Deka Reset, dia minta meminta uangnya kembali. 

"Saya sudah transfer Rp 40 juta secara bertahap. Awalnya Rp 20 juta, lalu Rp 15 juta dan terakhir Rp 5 juta," tuturnya. 

Baca juga: Tak Hanya Jual Tiket Fiktif Coldplay, Mahasiswi di Jaksel Diduga Lakukan Penipuan Paket Umrah

 

Kerugian capai Rp 3 miliar

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus menuturkan, setidaknya ada 45 orang yang menjadi korban dugaan penipuan tersebut.

"Di Polres sendiri ada satu laporan, di Polsek Jatiasih ada dua laporan. Tapi korbannya itu ada 45 orang," tutur Firdaus saat dikonfirmasi, dikutip Kamis (28/3/2024).

Dari 45 korban tersebut, diperkirakan total kerugian mencapai Rp 3 miliar.

"Perkiraan kerugian seluruh korban lebih kurang Rp 3 miliar," ujar Firdaus.

Firdaus melanjutkan, kerugian masing-masing korban berbeda-beda, dimulai dari Rp 35 juta.

"Kerugian korban ada yang Rp 35 juta, ada yang Rp 62 juta, dari hasil laporan yang saya baca," paparnya. 

Baca juga: Polisi Tangkap Mahasiswi Pelaku Penipuan Tiket Coldplay Rp 1,2 Miliar

Karena jumlah korban diperkirakan lebih dari 45 orang, polisi masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut. Polisi belum menetapkan seorang pun menjadi tersangka.

Media sosial masih aktif

Deka Reset cukup aktif di media sosial dengan membuat konten promosi melalui YouTube hingga TikTok.

Akun YouTube "Deka Reset" bahkan sudah mencapai 132.000 lebih subscriber dan telah mengunggah sebanyak 831 video.

Video terakhir diunggah pada 3 Maret 2023 dengan judul "Kita Kasih Harga Mulai Rp.30jutaan Dapat Mobil Cash Tanpa Kredit Tahun 2012 Tunggu apa lag???".

Atas kasus ini, kolom komentarnya dipenuhi dengan peringatan warganet terhadap Deka Reset. 

Baca juga: Jadi Tersangka Penipuan Rp 1,3 M Bersama Nina Wati, Iptu Supriadi Tiba-tiba Menghilang

"Kena tipu.. Selamatkan uangmu, jangan sampai ketipu. Mereka itu penipu," tulis akun @icetea18.

"Gile ni orang mikirnya gimana ya, padahal uda punya viewers, tinggal jaga amanah, kembangin usaha, malah ambil jalur kriminal, sayang banget. numbuhin audience itu ga mudah bro. sangat di sayangkan kok bisa mereka ambil jalan pintas dengan melakukan penipuan. padahal kalo dia pilih jalur g baik, komitmen positif pasti makin berkembang bisnisnya," komentar akun @ventalabs3722.

"Udah rame pembeli malah penipu. Gak bersyukur gak bisa ditolong mental org2 begini," tulis pemilik akun @garasimobkasjogja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com