Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Baju Lebaran Pasaran, Jahit Pakaian Sendiri Jadi Solusi

Kompas.com - 04/04/2024, 19:41 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang hari raya idul Fitri, warga mulai berburu baju baru untuk dipakai saat Lebaran.

Namun, beberapa dari mereka enggan baju hari rayanya "kembaran" dengan orang lain atau terlihat pasaran.

Oleh karena itu, ada yang menjahit sendiri baju yang akan dikenakan untuk Lebaran.

Baca juga: Bisa Pegang Bahan, Alasan Pembeli Senang Belanja Baju Lebaran di Pasar Tanah Abang ketimbang Beli Online

Nadia (24), warga Kebayoran, menganggarkan Rp 300.000 untuk menjahit baju.

Mulanya ia mencari kain yang diskon di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan.

"Terus cari model yang emang disuka dan bawa kainnya ke tukang jahit dekat rumah. Jasanya murah banget, satu baju sekitar Rp 80.000," tutur Nadia saat dihubungi Kompas.com, kamis (4/4/2024).

Setelah menyerahkan kain, sang tukang jahit tinggal mengukur tubuhnya.

"Kebetulan beliau hasil jahitnya juga bagus. Jadi ya, lumayan banget, lah," celetuk dia.

Pertimbangan lainnya adalah dia, adiknya, dan ibunya memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda.

Baca juga: Mendag Zulhas Kunjungi Pasar Tanah Abang Blok A, Cek Penjualan Baju Lebaran

Jika langsung membeli dari toko, dikhawatirkan ukuran yang diinginkan tidak tersedia.

"Kalau beli kain sendiri jadi bisa milih sesuai selera," ucap Nadia.

Syifa (23), warga Jatinegara, Jakarta Timur,  juga melakukan hal serupa. Bedanya, baju Lebarannya dijahit oleh sang ibu.

Ia membeli kain di Pasar Jatinegara seharga Rp 35.000 per meter.

Untuk menjahit dua baju perempuan, dibutuhkan empat meter kain.

"Minggu lalu baru beli, dua hari sudah selesai," tutur Syifa.

Baca juga: Saat Mendag Zulhas Borong Baju hingga Rp 4 Juta Saat Kunjungi Pasar Tanah Abang Blok A...

Menurut dia, selain bajunya antimainstream, ia dan keluarganya juga bisa menghemat biaya.

"Lebih murah, bisa dipakai berulang kali juga. Paket hemat deh," celetuk dia.

Sementara itu, Lifia (27), warga Ramawangun, Jakarta Timur,  memiliki siasat lain untuk memiliki baju berbeda dari pasaran.

Ia memilih untuk membeli baju yang warnanya tidak sedang tren di pasaran.

"Enggak beli baju yang warnanya lagi hits. Hahaha Misal tahun ini biru Prabowo (biru muda) katanya ngetren. Ya aku tahun ini pilih pakai baju putih," kata Lifia sambil tertawa.

"Tahun lalu orang beli hijau sage, aku beli warna pink," lanjut dia.

Baca juga: Pengunjung Pasar Anyar Borong Baju Lebaran Sebelum Ramadhan, Warga: Kalau Pas Puasa, Bisa Enggak Gerak

Untuk Lebaran tahun ini, Lifia pertama kalinya membeli baju dengan uangnya sendiri.

Ia menyiapkan Rp 1 juta untuk dua potong baju bersama sang suami.

"Beli di departement store. Bajuku dua, suamiku dua. Aku beli kaftan, suamiku beli baju koko biasa. Terus yang kedua, aku beli tunik hijau senada sama kemeja suami," imbuh dia, lalu tersenyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zeo Levana Mengaku Buat Konten 'Terjebak di Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten "Terjebak di Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com