Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Jika Tak Teriak, Kami Tidak Tahu Ada Pedagang Kopi Starling di Kolong Mobil”

Kompas.com - 09/04/2024, 20:42 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono mengungkap, keberadaan pedagang kopi starling yang tertabrak dan terjebak di kolong mobil kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, sempat tidak diketahui.

“Karena posisinya di bawah kolong, sempat tak diketahui awalnya,” ujar Widya saat dikonfirmasi, Selasa (9/4/2024).

Namun, karena korban tiba-tiba teriak, akhirnya diketahui ada seseorang di kolong mobil pasca-kecelakaan.

Sebab, menurut Widya, tidak banyak yang mengetahui jika pengendara mobil ikut menabrak pedagang kopi starling.

“Jika tak teriak, kami tidak tahu ada pedagang kopi di bawah kolong. Akhirnya pas tahu langsung diangkat mobilnya dan korban bisa diselamatkan,” katanya.

Baca juga: Mobil Mewah Tabrak Pedagang Kopi Starling, Polisi: Diduga Hilang Kendali, Bukan karena Drift

Widya mengungkapkan, pedagang kopi starling tersebut menderita luka di bagian kaki akibat insiden tersebut.

“Kalau kami lihat sekilas ada luka di daerah kaki, cuma harus visum dulu, kami enggak berani berasumsi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Widya mengatakan, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapatkan perawatan.

Sementara itu, pengemudi mobil dibawa ke kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Wilayah Hukum Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan.

“Sekarang kasus ini dipegang oleh Satlantas, termasuk pemeriksaan pengemudi,” kata Widya.

Baca juga: Dideklarasikan Pedagang Starling, Gibran Foto Bareng hingga Bagikan Gantungan Kunci

Diberitakan sebelumnya, mobil mewah merek Toyota menabrak pedagang kopi starling di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

Dalam video yang beredar, mobil berwarna merah itu terlibat insiden kecelakaan di depan Pondok Indah Mall (PIM) 1.

Dinarasikan akun Instagram @jakartaselatan24jam, mobil mewah itu diduga hendak melakukan aksi drift.

Namun, aksi itu diduga gagal karena pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.

Baca juga: Pedagang Kopi Starling yang Tusuk Satpol PP di Jakpus Jadi Tersangka dan Ditahan

Pengemudi kemudian menabrak pedagang kopi starling yang berada di depan PIM 1 hingga korban masuk ke kolong mobil.

Warga lalu bahu-membahu berupaya menggeser mobil untuk menyelamatkan korban.

Setelah beberapa saat, warga berhasil menyelamatkan pedagang tersebut meski korban menderita luka di bagian tubuhnya.

Walau demikian, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiono menepis adanya aksi drift dalam insiden kecelakaan.

Menurut Widya, kecelakaan diduga terjadi karena pengemudi mobil kehilangan kendali.

Baca juga: Mobil Mewah Tabrak Pedagang Kopi Starling, Polisi: Diduga Hilang Kendali, Bukan karena Drift

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com