Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Kompas.com - 17/04/2024, 21:43 WIB
Baharudin Al Farisi,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemilik warung sembako bernama Subaidi (32) tak menampik bahwa banyak orang di kampung halamannya yang menganggap bahwa dirinya punya banyak uang karena bekerja di Jakarta dan daerah penyangga Ibu Kota.

Anggapan itu muncul saat Subaidi baru saja tiba di kampung halamannya, yakni Sumenep, Madura, Jawa Timur, usai merantau.

“Iya, pasti itu (dianggap punya banyak uang). Setiap orang yang bekerja di Jakarta atau daerah yang dekat Jakarta, persepsi orang anggapannya begitu (punya banyak uang),” kata Subaidi saat ditemui Kompas.com di Terminal Pondok Cabe, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: “Lama di Tanah Perantauan, Masa Pulang Kampung Enggak Bawa Oleh-oleh?”

Namun, anggapan tersebut bersifat subjektif. Sebab, Subaidi harus banting tulang di tanah perantauan sebelum akhirnya mempunyai warung sembako Madura.

"Faktanya belum tentu, banting tulang, utang-utang sama saudara," kata Subaidi sambil tertawa.

Sejak 2017, pria yang mempunyai gelar strata satu dari salah satu Universitas di Malang, Jawa Timur, itu memutuskan untuk merantau ke Jakarta Barat.

Selama satu tahun lebih, dia menjadi penjaga warung sembako Madura milik saudaranya.

Dalam periode waktu tersebut juga, Subaidi mengumpulkan uang dari upahnya sebagai penjaga warung sampai akhirnya ia punya warung sembako Madura sendiri di wilayah Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

Kini, Subaidi mempunyai anak buah yang merupakan saudaranya sendiri.

Mengenai anggapan punya banyak uang, Subaidi tak ingin ambil pusing. Dia hanya bisa tersenyum dan mengaminkan anggapan tersebut.

Baca juga: Cerita Pemudik Habiskan Rp 164.000 dari Palembang ke Yogyakarta, Sempat Jadi Penumpang Ilegal dan Dibawa Sekuriti

Meski demikian, Subaidi mengungkapkan bahwa ada juga orang yang memiliki persepsi baik terhadap para perantau asal Madura yang bekerja di Jakarta. Salah satunya adalah membuka lapangan pekerjaan.

“Sebenarnya, persepsinya mayoritas sih bagus. Soalnya, dengan adanya usaha warung sembako, di mana lapangan pekerjaan sempit, kita (warga Madura), tahu sendiri kalau Warung Madura, Jabodetabek penuh,” ujar Subaidi.

“Alhamdulillah, untuk anak-anak, terutama buat yang pengangguran. Sangat jadi solusi,” ucap Subaidi melanjutkan.

Adapun Subaidi dan kakaknya, Jahrani (44), bersama dua saudaranya yang lain baru bisa mudik ke Sumenep pada hari ini. Sebab, mereka menunggu anak buah masing-masing yang baru tiba di tanah perantauan dua hari lalu.

Setelah satu tahun mengais rezeki di Pondok Petir, Subaidi tak enak hati apabila pulang ke kampung halaman tidak membawa buah tangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com