Dengan begitu, dia menyiapkan berbagai macam oleh-oleh untuk saudara di Sumenep.
“Tapi ini selama di (tanah) perantauan, masa pulang dengan tangan kosong? Otomatis, kalau di kampung kan, banyak tetangga yang datang. Paling tidak, adalah (oleh-oleh) buat mereka,” ungkap Subaidi.
Baca juga: Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya Reschedule Jadwal Keberangkatan
Meski Hari Raya Idul Fitri sudah lewat satu pekan, suasana Lebaran di kampung halaman Subaidi, katanya, masih terasa.
“Kalau masalah bagi-bagi begitu, bukan karena THR saja. Karena baru dari Jakarta, buat oleh-oleh, bukan istilah THR. Ya bagi-bagi saja,” timpal Jahrani.
Menurut Subaidi, kegiatan bagi-bagi oleh-oleh orang perantau yang baru tiba di kampung halaman merupakan kegiatan yang wajar.
“Kalau baru pulang dari perantauan, terus kita tidak bawa oleh-oleh, kayak gimana gitu, istilahnya tidak enak,” ucap Subaidi.
Saat ditanya apakah dia akan malu apabila pulang kampung dengan tangan kosong, Subaidi membantahnya.
“Malu sih enggak, cuma enggak enak saja sih sama tetangga. Apalagi statusnya kan sudah punya warung sendiri,” ujar Subaidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.