Polisi belakangan juga mengungkap bahwa AARN dan RM merupakan rekan kerja di sebuah perusahaan. Namun, tak dijelaskan lebih lanjut perusahaan yang menaungi AARN dan RM.
"Fakta yang ditemukan sampai hari ini, mereka adalah rekan kerja di sebuah perusahaan swasta," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Kamis.
Menurut polisi, AARN bekerja sebagai auditor di perusahaan tersebut. Sementara, RM bekerja sebagai kasir.
"Perusahaan yang sama, cuma beda cabang. Yang satu di pusat, yang satu di daerah," kata Ade.
Polisi juga menyampaikan, saat pembunuhan terjadi, RM membawa uang perusahaan senilai Rp 43 juta.
"Korban membawa sejumlah uang yang rencananya akan disetorkan. Uang itu adalah uang perusahaan, dan uang itu juga yang diambil oleh tersangka," papar Ade.
Saat ini, polisi masih mendalami alasan korban membawa uang tersebut ke hotel tempat ia dan AARN bertemu, yang akhirnya menjadi lokasi pembunuhan.
"Nanti akan didalami. Yang jelas, informasi dari fakta uang ditemukan, uang itu adalah uang perusahaan yang akan disetorkan," imbuh Ade.
Setelah membunuh RM, AARN sempat meninggalkan jasad korban di kamar hotel selama beberapa jam.
Pelaku meninggalkan jasad korban di kamar untuk mencari koper yang lantas digunakan untuk menyembunyikan sekaligus membuang jasad korban.
Ketika memasuki kamar hotel bersama korban, pelaku hanya membawa ponsel.
"Dia (pelaku) masuk dulu, baru pergi untuk membeli koper. Dia meninggalkan mayat untuk mencari koper," papar Gurnald.
Setelah mendapatkan koper, pelaku membawanya masuk ke dalam kamar untuk menaruh tubuh korban di dalamnya.
Atas tindakannya, AARN dijerat Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan dan Pasal 366 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan (curas).
Polisi tidak menjerat AARN dengan Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana. Sebab, belum ditemukan adanya unsur perencanaan dalam tindak pembunuhan ini.
Seandainya AARN sudah menyiapkan koper sebelum membunuh korban, pelaku bisa saja dikenakan pasal pembunuhan berencana.
"Kalau koper, itu disiapkan. Kami sudah lihat buktinya, ada CCTV yang memperlihatkan bahwa koper disiapkan setelah AARN melakukan pembunuhan," kata Gurnald.
Saat ini, pelaku masih diamankan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.