Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Kompas.com - 04/05/2024, 12:01 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki kematian RM (50), perempuan yang jasadnya ditaruh dalam koper dan dibuang di kawasan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah terkuak.

Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan bernama Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) di Palembang, Rabu (1/5/2024), dan membongkar kasus ini menjadi terang benderang.

Tertangkapnya Arif kemudian menjadi kunci bagi penyidik untuk membongkar penyebab kematian RM.

Berikut ini sejumlah fakta yang dirangkum Kompas.com terkait kasus pembunuhan Arif terhadap RM.

Baca juga: Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Berawal dari cinta terlarang

Aksi pembunuhan ini bermula dari adanya cinta terlarang yang tumbuh antara pelaku dan korban.

Arif yang bekerja sebagai auditor mulai mengenal RM saat melakukan perjalanan dinas luar kota dari Tangerang ke Bandung pada akhir tahun 2023.

Ketika tiba di Kota Kembang, ia berkenalan dengan RM yang bekerja di bagian keuangan di kantor cabang Bandung.

"Diawali memang karena tugas dan terjadi perkenalan antara mereka,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Wira Satya Triputra saat jumpa pers, Jumat (3/5/2024).

Singkat cerita, rasa suka disinyalir mulai tumbuh di antara keduanya. Arif lalu mengajak korban untuk melakukan hubungan suami istri di salah satu hotel di Bandung.

Baca juga: Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Beberapa bulan setelahnya, tepatnya pada April 2024, Arif kembali berkunjung ke Bandung dan bertemu dengan RM.

Di sela-sela menjalankan tugasnya, pelaku mengajak korban untuk keluar kantor dengan dalih mencari angin segar.

Korban pun menyetujui ajakan itu lalu mereka pergi ke salah satu hotel.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Gogo Galesung mengatakan, RM sempat meminta izin kepada atasannya untuk keluar kantor sejenak dengan alasan menjenguk kakak yang dirawat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

"Tanggal 24 April 2024, dia (korban) pergi keluar dengan meminta izin kepada supervisor. Dia izin untuk menyetorkan uang dan setelah itu ke rumah sakit menjenguk kakaknya yang TBC," tutur Gogo di Mapolda Metro Jaya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com