Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Kompas.com - 07/05/2024, 05:03 WIB
Firda Rahmawan,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta Timur bernama Arya (23) menceritakan pengalaman traumatisnya menumpangi angkutan kota JakLingko.

Hal itu ia beberkan melalui video yang dia unggah di akun TikTok @manusiasetengahtanaman.

Saat itu, Agustus 2023, angkot JakLingko yang membawa Arya dikendarai oleh sopir yang ugal-ugalan.

"Tahun lalu 2023 (kejadiannya), waktu itu kejadiannya saat pulang kantor, kebetulan lagi naik JakLingko," ucap Arya saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Tap In ke Stasiun MRT Kini Pakai Mesin JakLingko, Penumpang: Cek Saldo Harus Menunduk Dulu

Sambil menyetir, sopir tersebut menerima panggilan telepon dan berkomunikasi dengan orang diduga debt collector.

"Saya tahu teleponnya itu dari debt collector, ada kata-kata dari debt collector-nya suruh ngelunasin utang yang dia (sopir) punya," ucap Arya.

Berdasarkan penuturan Arya dalam video yang diunggahnya, sambil berkomunikasi lewat telepon, sopir JakLingko mulai ugal-ugalan mengendarai angkot.

"Di tangan kanan dia megang setir, di tangan kiri dia megang HP buat matiin telepon yang dia dapat dari DC (debt collector) pinjol itu," kata dia.

Pada akhirnya, sopir tersebut mengangkat telepon dan melontarkan kata-kata kasar kepada lawan bicaranya, masih sambil mengendarai mobil dalam kondisi tidak stabil.

Baca juga: Penumpang Berharap Penempatan Reader JakLingko di Stasiun MRT Disesuaikan agar Nyaman Digunakan

Seorang penumpang sempat menegur sopir itu agar tetap fokus mengemudi. Namun, penumpang tersebut malah "disemprot".

"'Gue ini orang miskin, gue ini lagi susah, lo semua jangan ngatur gue', begitulah intinya," kata Arya.

Arya dan para penumpang sempat bertahan dengan kondisi itu kurang lebih 30 menit. Akhirnya, para penumpang memutuskan berhenti di pemberhentian terdekat untuk menunggu angkot JakLingko berikutnya.

Usai kejadian itu, Arya sempat meninggalkan moda transportasi asal Jakarta itu selama beberapa waktu.

Sebab, ia masih trauma atas kejadian itu.

"Saya beberapa waktu sempat vakum naik JakLinko, karena deg-degan juga ya," ucap Arya.

Baca juga: Curhat Driver Ojol, Sepi Orderan karena Tersaingi Angkot JakLingko Gratis

Namun, Arya tak bisa lepas dari angkutan umum yang menjadi moda transportasi untuk berangkat dan pulang kerja. Ia tetap menggunakan JakLingko walau masih ada rasa waswas.

Atas peristiwa itu, Arya meminta agar pihak pengelola JakLingko mengevaluasi kinerja para pengemudinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com