JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menjabat sebagai wakil wali kota Jakarta Utara, Juaini Yusuf juga mencari peruntungan di momen menjelang Idul Adha dengan berdagang hewan kurban.
Juaini mengaku ingin mengikuti jejak ayahnya, yang juga memiliki bisnis sampingan berdagang hewan kurban.
"Kebetulan dulu ketika saya masih kecil, orangtua saya juga bisnis jual-beli sapi," kata Juaini saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (26/5/2024).
Keputusan Juaini mengikuti jejak bisnis sang ayah semakin bulat usai melihat banyaknya pedagang hewan kurban di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, yang dagangannya justru masih tersisa banyak. Padahal, momen perayaan Idul Adha sudah lewat saat itu.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban
Kata Juaini, para pedagang rencananya akan mengembalikan sapi yang tersisa ke peternakan yang berada di Pulau Jawa.
Mendengar hal itu, Juaini terpikir untuk membeli sapi-sapi yang tersisa dengan harga miring dan kemudian ia rawat.
"Setelah itu saya masukkin kandang dipelihara dan dirawat untuk Hari Raya Idul Adha di tahun berikutnya," sambung Juaini.
Lebih lanjut Juaini bercerita bahwa bisnis jual-beli sapi dianggap sebagai sampingan yang sangat menjanjikan dan tidak sesulit yang dibayangkan.
Baca juga: Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok
Pasalnya, bisnis jual-beli sapi yang dijalaninya sama sekali tidak menganggu pekerjaannya selama ini.
"Kalau jualan sapi kan enggak setiap hari ditungguin, karena ada anak buah yang menunggu. Saya ke lokasi (kandang) ketika urusan kantor selesai," kata dia.
Pada 2024 ini, sapi yang dijual Juani ada sekitar 75 ekor. Namun, 50 ekor di antaranya sudah terjual.
Saat ini, hanya tersisa 25 ekor saja di kadang milik Juani. Meski stoknya sudah menipis, Wakil Wali Kota Jakut tetap melayani orderan pelanggan.
Baca juga: Pasokan Hewan Kurban di Jakarta untuk Idul Adha 2024 Capai 63.000 Ekor
Apabila stoknya kurang, Juaini akan memesan sapi lagi dari mitranya yang berada di luar Jakarta.
Harga sapi yang dijual oleh Juaini juga bervariasi, tergantung dari bobot hewan kurban itu.
"Kisaran Rp 20 juta-Rp 100 jutaan, tergantung berat badan dari sapi-sapi tersebut. Semakin berat timbangan sapi-sapi itu tentunya harga juga semakin tinggi," kata Juaini.
Berbeda dengan sebelumnya, pada tahun ini Juaini tak menyewa lapak untuk menjajakan dagangan hewan kurbannya itu.
Ia hanya memasarkan dagangan hewan kurbannya itu melalui rekan-rekannya dan berbagai platform sosial media.
Baca juga: Potensi Ekonomi Kurban Diprediksi Capai Rp 27 Triliun pada 2024
"Tahun kemarin saya sewa tempat di sekitar Duren Tiga, Jakarta Selatan. Tapi, sekarang tempatnya dipakai sama pemiliknya. Jadi, saya jualnya di kandang aja promosi melalui teman-teman dan media sosial," ucap Juaini.
Meski tak menyewa lapak, Juaini mengaku tak kesulitan mendapatkan pembeli. Pasalnya, ia sudah memiliki pelanggan tetap setiap tahunnya.
Jadi, para pelanggan yang ingin membeli sapi bisa menghubungi lewat telepon. Namun, jika memang ingin melihat kondisi sapi secara langsung maka bisa datang langsung ke kandang milik Juaini yang berada di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.