JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kini membentuk tim khusus untuk mendampingi siswi SLB di Kalideres berinisial AS (15) yang menjadi korban pemerkosaan.
"Benar, kami support melalui unit pelaksana teknis (UPT) PPA Jakarta," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, saat dihubungi, Kamis (6/6/2024).
Nahar menuturkan, Kementerian PPPA perlu menyesuaikan kondisi korban karena memiliki keterbatasan.
Baca juga: Siswi SLB di Kalideres Korban Pemerkosaan Berulang Kali Menangis Saat Ditanya soal Pelaku
"Proses pemeriksaan ini menyesuaikan kondisi anak," jelas dia.
Namun, Kementerian PPPA siap terus mendampingi AS sampai kasus ini terungkap.
"Kami terus support korban untuk mengungkap kasus ini," jelas Nahar.
Dihubungi terpisah, S, paman AS, menyebutkan, tim khusus ini bertugas untuk berdialog serta mengerti kondisi psikologis korban.
"Jadi tim ini supaya bisa mencerna apa yang dimaksud si anak," kata S.
"Karena si anak tunawicara dan tunarungu, harus dengan bahasa yang pas untuk berkomunikasi," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, AS diduga diperkosa oleh teman sekelasnya. Akibatnya, AS kini mengandung 27 minggu.
Ibu AS, R, mengaku pemerkosaan itu terjadi di sekolah.
"Saya kasih dua foto teman sekelasnya dan dia langsung menunjuk salah satu pelaku," kata R.
AS diketahui merupakan seorang tunarungu. Ia juga mengalami keterbelakangan dalam berbicara dan intelektual.
Sementara kepala sekolah AS, D, menuturkan, kecil kemungkinan pemerkosaan itu terjadi di dalam sekolah.
Sebab, lima bulan sebelum kehamilan AS terungkap, sekolah tengah meliburkan siswa karena ada ujian akhir semester dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
"Di bulan Desember (lima bulan sebelum Mei), dari segi waktu itu kan libur akhir semester," jelas D.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.