Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Kompas.com - 17/06/2024, 17:26 WIB
I Putu Gede Rama Paramahamsa,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat musim hujan tiba, warga yang tinggal di kolong jembatan Jalan Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, selalu waswas.

Sebab, banjir bisa saja menyapu barang mereka.

Idi (51), pengepul barang rongsok yang telah sembilan tahun tinggal di sana mengatakan, area tempat dia tinggal akan banjir jika hujan turun beberapa hari berturut-turut.

Baca juga: Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

“Biasanya kalau hujan berturut-turut sampai tiga hari, itu pasti banjir tuh,” ujar Idi saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (17/6/2024).

Di kolong jembatan Jalan Sukabumi, ada empat orang yang bermukim. Mereka adalah pengepul barang rongsok di area Jakarta Selatan.

Mereka tidak tinggal tepat di pinggiran Sungai Ciliwung, tetapi berada cukup tinggi dari batas air. Kurang lebih satu meter lebih tinggi dari permukaan air.

Di sana, mereka menyimpan berbagai macam barang pribadi mereka, yakni kasur, baju, bantal, atau barang-barang rongsok yang akan mereka jual.

Jika banjir melanda, ada banyak barang yang berpotensi hanyut.

“Pernah (banjir), terutama sebelum dikeruk (Sungai Ciliwung),” kata Idi.

Baca juga: Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Saat itu, Ia harus bersiap mengungsi dan menaikkan semua barang pentingnya ke sela-sela besi jembatan yang lebih tinggi.

Kendati berada satu meter di atas permukaan sungai, air sungai yang meluap bisa menggenangi daerah tempat mereka tidur.

Jika diukur dari tempat Idi bermukim, ketinggian air setidaknya mencapai mata kaki.

Hal itu berarti, jika diukur dari kondisi normal sungai, kenaikan debit air mencapai lebih dari satu meter ketika hujan deras.

“Saya akhirnya naikin barang-barang, tidur akhirnya di emperan toko. Kita ngerinya ular,” tambah dia.

Untungnya, air tidak berhari-hari menggenangi tempat tinggalnya yang memang berada bersebelahan dengan sungai.

Baca juga: Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Biasanya, dalam satu hari, banjir telah surut.

Kini, Sungai Ciliwung telah beberapa kali dikeruk sehingga kedalaman sungai bertambah.

Hal tersebut membuat debit air yang naik ke tempat idi bermukim tidak begitu besar di kala banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com