JAKARTA. KOMPAS.com - Tak semua orang yang membeli hewan kurban adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan mapan dengan gaji besar.
Ketua panitia kurban di Masjid Jami Darussalam Palmerah, Jakarta Barat, Ahmad Azis mengatakan, sebelumnya, pernah ada orang dengan kategori finansial pas-pasan yang berkurban di masjid tersebut.
"Ada juga warga menengah ke bawah atau ekonominya pas-pasan yang ikut kurban di sini," kata Ahmad saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (17/6/2024).
Baca juga: Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas
Orang tersebut merupakan seorang pedagang warung kopi. Ahmad mengatakan, pendapatan orang itu mungkin tidak menentu dan tak sebanyak orang lain.
Namun, orang itu mampu menyisihkan uang untuk membeli hewan kurban.
Hewan kurban yang saat itu diserahkan ke Masjid Jami Darussalam adalah seekor kambing.
"Ya dia hanya sekadar pedagang warung kopi (warkop) kecil-kecilan di pinggir jalan, bisa kasih hewan kurbannya ke sini. Biasanya karena satu orang, ya dikasihnya kambing," lanjut dia.
Harga kambing kurban umumnya lebih murah dibandingkan sapi.
Kendati demikian, ia tidak merinci berapa harga masing-masing hewan kurban.
"Kalau di sini untuk sapi menyerahkannya itu per keluarga atau kolektif," ujar dia.
Pada Idul Adha 1445 Hijriah, Masjid Jami Darussalam Palmerah menerima tiga ekor sapi dan satu ekor kambing untuk dikurbankan.
Baca juga: Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim
Dari hasil penyembelihan hewan kurban, pihak masjid akan menyalurkan hampir 300 kantong daging.
"Ada hampir 300 kantong ini akan kami distribusikan ke orang-orang yang berhak mendapatkan daging kurban di sekitar wilayah sini," kata Ahmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.