Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idham Rela Jual Gitar demi Pentas Teater Pertama Komunitas Seni Asuhannya

Kompas.com - 18/06/2024, 06:00 WIB
Shela Octavia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri komunitas seni Lentera Kata, Idham Aulia Shaffansyah (28), menceritakan jerih payahnya dan tim saat mempersiapkan pementasan teater mereka yang berjudul "Suara Mustaka".

Pementasan ini merupakan proyek pertama Idham di luar Teater Pagupon, komunitas terdahulu yang menaunginya selama kuliah di jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Pada 2021, Idham ditagih oleh beberapa junior dari Teater Pagupon untuk membuat sebuah pementasan teater.

Baca juga: Cerita Idham dan Komunitas Lentera Kata, Panggilan Jiwa Selami Dunia Seni

Sekaligus untuk memenuhi nazar yang dibuatnya semasa kuliah. Idham pun menyanggupi.

Saat itu, Lentera Kata baru berumur satu tahun. Idham sendiri masih bekerja sebagai staf sosial media di sebuah perusahaan start-up.

Dengan budget seadanya, Idham dan beberapa orang yang akrab dengannya pun memberanikan diri memulai proses produksi pementasan teater.

“Itu (pementasan) gue mendanai dengan uang gue sendiri. Waktu itu, gue jual iPad, amplifier gitar. Jual gitar buat modal pentas. (Minimal untuk) latihan dulu lah. Biar bisa beli konsumsi anak-anak (saat latihan),” ujar Idham saat ditemui di Bengkel Lentera Kata, Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024) lalu.

Meski pementasan ini merupakan bagian dari Lentera Kata, Idham tetap meminta bantuan kepada Teater Pagupon yang notabene komunitas milik jurusan Sastra Indonesia, UI.

Dengan kerja sama ini, Lentera Kata dapat mementaskan karya mereka di Auditorium Gedung IX FIB UI, tanpa perlu membayar biaya sewa gedung.

Baca juga: Sebenarnya Banyak Bantuan Pemerintah untuk Dukung Komunitas Seni, tetapi...

Sebagai timbal balik, beberapa mahasiswa aktif dan anggota Teater Pagupon juga terlibat dalam pementasan "Suara Mustaka" ini.

Proses persiapannya terbilang panjang. Direncanakan sejak tahun 2021, dipersiapkan sepanjang 2022, dan akhirnya ditampilkan pada 17 Februari 2023.

Untuk menambah sumber dana, Idham dan tim juga mencari sponsor ke sejumlah perusahaan, bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Usaha mereka berhasil dan kas menunjukkan surplus.

“Alhamdulillah, dapat sponsor buat menambah (dana). Tapi, anak-anak (tim produksi) enggak ada yang dibayar,” lanjut Idham.

Ia mengaku sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pementasan Lentera Kata. Pasalnya, mereka terlibat selalu sukarela dan tidak mengharapkan adanya imbalan.

“Bagi sebagian orang, berteater, berkesenian itu enggak mesti berbisnis. Kadang-kadang (mereka) butuh refreshing. Alhamdulillah, di Lentera Kata itu jarang sekali alasan untuk bergabung buat cari uang,” kata Idham.

Paling tidak, kegiatan-kegiatan Lentera Kata setelah pementasan ini punya modal awal untuk memuluskan proses pelaksanaannya.

Baca juga: Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Selain itu, pementasan "Suara Mustaka" juga menyimpan kesan spesial bagi Idham.

Pasalnya, naskah yang ia tulis untuk produksi ini berhasil masuk nominasi kategori Naskah Drama Penghargaan Sastra 2023 yang diadakan oleh Badan Bahasa.

“Tahun ini, gue kirim lagi naskah gue, semoga dapat opportunity (untuk menjadi menang),” kata Idham lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com