Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Kompas.com - 22/06/2024, 15:05 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pulau Bidadari yang berada di Kepulauan Seribu memiliki sejarah dan kisah hingga menawarkan destinasi yang memesona.

Mungkin tak banyak orang yang tahu, pulau ini memiliki cerita masa lalu yang begitu mengesankan sebelum akhirnya menawarkan "seribu" pesona.

Dikutip dari buku DKI Jakarta, Seribu Nusa Ibu Kota di Laut Jawa karya Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2016, disebutkan bahwa dulunya pulau ini bernama Pulau Sakit.

Pada abad ke-17, pulau ini menjadi tempat untuk menampung orang sakit lepra yang saat itu terkesan dibuang dan dikucilkan.

Baca juga: Ribuan Ikan Lompat-lompat di Pulau Bidadari, Ini Dugaan Penyebabnya

Orang-orang yang terjangkit penyakit tersebut banyak yang dipindahkan dari Muara Angke di Jakarta ke pulau ini

Era itu, lepra dianggap penyakit kutukan karena belum bisa disembuhkan.

Makanya, untuk mengingat pernah ada tempat yang menampung para penderita lepra, pulau ini dinamai angle's island. Namun, tidak ditemukan bangunan fisik dari kisah itu.

Hanya terdapat cottages dan benteng Martello yang dibangun bersamaan dengan pembangunan benteng di Onrust.

"Kalau mengelilingi pulau, bisa jalan kaki, bisa juga naik sepeda. Ada jogging track-nya," kata Eko HN, marketing Bidadari Eco Resort di dalam buku.

Baca juga: Ada 4 Kuintal, Ikan Tembang yang Terdampar di Pulau Bidadari Disebut Aman Dikonsumsi

Destinasi wisata

Kini, benteng bulat itu menjadi tempat favorit untuk dikunjungi di pulau seluas 64 hektar ini.

Benteng yang ada di Pulau Bidadari ini disebut lebih luar dari benteng Martello di Kelor.

Disebut ada tiga lapis batu bata yang menyusun benteng. Lapisan paling luar berupa tembok batu bata tebal sama hal dengan di Kelo.

Tembok batu bata yang tebal itu melingkar lengkap dengan lubang pengintip yang pada saat itu dikhususkan untuk menembakkan meriam.

Baca juga: Fenomena Ikan Terdampar di Pulau Bidadari, Pemprov DKI Teliti Sampel Air

Hal ini dibuktikan dengan keberadaan meriam perang peninggalan Belanda ketika melawan Inggris di benteng tersebut.

Tembok kedua adalah penghubung ruang tengah menuju ke atas benteng.

Selain itu, Pulau Bidadari ini memiliki spot pepohonan yang tak lepas dari sejarah. Keberadaan pohon itu disebut langka, bahkan usianya mencapai lebih dari ratusan tahun.

Masyarakat yang berkunjung dan bermalam di area Pulau Bidadari itu bisa melihat sejumlah binatang di sekitar.

Bahkan, Bidadari Eco Resort sengaja mendatangkan binatang dari luar pulau untuk wisatawan yang berkunjung. Akan ada atraksi seekor lumba-lumba pada jam-jam tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com