JAKARTA, KOMPAS.com - Tour leader dua bus wisata yang digetok tarif parkir tak masuk akal di Masjid Istiqlal, mengungkap kronologi kejadian yang menimpa pihaknya pada Jumat (21/6/2024) lalu.
Alif selaku tour leader rombongan wisata dua bus ini menjelaskan bahwa perjalanan mereka hari itu memiliki rute Monas menuju Istiqlal dan akan dilanjutkan ke Ancol.
Satu minggu sebelum kejadian, Kim, atasan Alif yang juga pemilik jasa tur, sudah melakukan survei ke Jakarta untuk menyusuri tempat-tempat yang akan mereka kunjungi.
“Kita sudah survei ke Jakarta melewati rute-rute yang dilalui, termasuk soal parkir. Kita sudah antisipasi, di Jakarta itu kita tahu parkir bus itu cukup susah,” ujar Alif saat dihubungi melalui WhatsApp pada Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki
Alif mengaku bahwa pihaknya terakhir kali membawa rombongan tur ke Jakarta pada 2019. Namun kini, ada beberapa perubahan peraturan yang baru mereka ketahui setelah survei ke Jakarta.
Misalnya, berdasarkan penjelasan Alif, bus wisata berukuran besar sudah tidak bisa parkir di area Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI), Monas. Kemudian, Masjid Istiqlal juga sudah tidak dapat menampung bus wisata.
“Maka dari itu, atasan saya itu sudah ke Stasiun Gambir. Karena berdasarkan informasi, disebut dari sekuriti Monas, paling enak parkir di Stasiun Gambir saja,” lanjut Alif.
Kim pun menghubungi pihak manajemen Stasiun Gambir dan telah mendapatkan izin resmi dari pihak pengelola. Merasa semuanya telah beres dan aman, agensi tur dari Bandung ini pun melakukan perjalanan ke Jakarta.
Baca juga: Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar
Alif menceritakan, dua bus mereka menurunkan peserta tur di Monas, tepatnya di pintu Timur Laut. Saat itu, mereka langsung diadang dan dimintai uang parkir oleh dua orang preman.
Kepala rombongan tur menolak karena mereka merasa telah mendapatkan izin parkir resmi di Stasiun Gambir. Setelah itu, mobil bus pun pergi untuk kembali parkir di Stasiun Gambir.
“Dari pihak Stasiun Gambir bilang silakan masuk saja, parkirnya sudah kosong. Tapi, di gerbang kita diadang oleh preman (yang sudah membuntuti dari Monas),” lanjut Alif.
Karena situasi tidak kondusif, penanggng jawab rombongan akhirnya menuruti keinginan preman tersebut dengan membayar Rp 150.000 per bus dan segera pindah parkir ke area Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Setelah kegiatan di Monas selesai, rombongan berangkat ke Masjid Istiqlal.
Namun, setelah mengetahui bahwa bus wisata tidak dapat lama-lama berada di areal Masjid Istiqlal, penanggung jawab rombongan pun bermaksud menurunkan penumpang saja.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal
Alif mengatakan, saat mereka tiba di Masjid Istiqlal, bus berhenti di dekat mobil derek milik Dinas Perhubungan (Dishub). Saat itu, Alif sempat mendatangi petugas Dishub yang berada di dalam mobil untuk minta izin menurunkan penumpang bus.
“Ketika saya balik badan dari mobil dishub ke arah bus, sudah ada lagi preman sekitar 6-7 orang yang mengerubungi, yang minta uang Rp300.000,” ujar dia.
Cekcok pun terjadi antara Kim dan para preman.
Karena situasi semakin tidak kondusif, bus akhirnya diminta jalan kembali ke lokasi parkir di Kwitang. Saat itu para peserta dan pengelola jasa tur sudah masuk ke Istiqlal.
Saat itu, Alif yang berada di Istiqlal ditelepon oleh pengemudi bus yang telah berada di lokasi parkir. Pengemudi mengabarkan, preman yang mengadang di Masjid Istiqlal membuntuti bus hingga ke Kwitang.
Baca juga: Viral Jukir Liar Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000, di Mana Titik Parkir Masjid Istiqlal?
“(Preman) memaksa kalau enggak (diberi uang) unitnya nanti dirusak atau bahasanya gimana saya kurang paham, intinya ada ancaman ke driver,” ujar Alif lagi.
Akhirnya, pengemudi bus pun memberikan uang Rp 300.000 sesuai permintaan preman.
Alif mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum membuat laporan kepada kepolisian terhadap peristiwa yang mereka alami.
Sebelumnya, peristiwa ini terekam dalam video yang beredar melalui akun Instagram @jabodetabek24info, disebutkan bahwa rombongan berisi dua buah bus wisata digetok biaya parkir sebesar Rp150.000 per bus di sekitar Stasiun Gambir.
Setelah itu, bus menuju ke Masjid Istiqlal. Tapi, di sana, bus kembali dikenai biaya parkir hingga Rp300.000 per bus.
Saat itu, terjadi perdebatan cukup sengit antara juru parkir dan pihak pengelola bus hingga mereka pun dilerai oleh petugas Dishub.
Bus pun disuruh pergi, tapi jukir disebutkan membuntuti bus. Akhirnya, pihak pengelola menyerahkan uang yang diminta karena takut bus akan dirusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.