Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Keluhkan Lapak Jualan di TPS Pasar Jambu Dua Bogor Sepi Pembeli

Kompas.com - 27/06/2024, 12:17 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Jambu Dua, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor mengeluh sepi pembeli.

Pedagang bernama Fahrul (38) mengatakan, lokasi lapak berjualan yang berada di dalam TPS membuat pembeli enggan untuk masuk.

Omzet jualannya pun ikut menurun karena kondisi TPS yang sulit dijangkau para pengunjung.

Baca juga: 1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Biasanya, sebelum lapak jualan dipindahkan ke TPS, Fahrul bisa mengantongi keuntungan hingga Rp 5 juta dalam sehari.

Namun, kini ia hanya mendapat untung Rp 2 juta.

“Sepi pembeli. Soalnya kios kan ada di belakang, jadi bagi para sebagian pembeli itu terlalu jauh,” ucap Fahrul saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

Serupa dengan Fahrul, pedagang sayur bernama Dadan (37) juga mengalami penurunan penjualan.

Menurut Dadan, setelah dipindahkan ke TPS, ia hanya mendapatkan keuntungan Rp 400.000- Rp 500.000.

Bahkan, beberapa langganan yang biasa berbelanja di lapaknya kini sudah jarang terlihat karena akses TPS sulit dijangkau.

Baca juga: Revitalisasi Pasar Jambu Dua di Bogor Hampir Rampung, Kamis Ini Bisa Digunakan

“Beda banget sama dulu. Padahal lapak saya jualannya di depan, tapi saya lebih mending dibanding pedagang yang jualannya di dalam,” ujar dia.

“Sekarang saya sehari kadang Rp 400.000 atau Rp 500.000 itu juga karena tempatnya di depan, tapi jauh dibanding pendapatan dulumah soalnya pelanggan saya pada kabur, yang beli beda-beda sekarang karena pada malas lokasinya jauh,” ungkapnya.

Pedagang lainnya, Ijal (21) mengungkapkan jika omzet penjualannya menurun hampir 30 persen.

“Penurunan omzetnya kerasa banget bisa sampai 30 persen. Kalau dulu bisa sampai Rp 10 juta tapi sekarang ya di bawah itu,” ujar dia.

Diketahui, TPS dibangun untuk memindahkan kurang lebih 320 pedagang yang dulunya berjualan di Pasar Jambu Dua.

Dengan penyediaan TPS ini, pedagang diharapkan bisa tetap berjualan selama proses revitalisasi Pasar Jambu Dua.

Baca juga: Pelebaran Akses Jalan masuk ke Pasar Jambu Dua Disebut Ada Hambatan

Kini progres pembangunan Pasar Jambu Dua hampir rampung dan sudah mencapai 96 persen.

Diperkirakan pedagang akan menempati 1.141 kios dan los yang sudah disediakan oleh pihak pengelola yakni Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Megapolitan
Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Megapolitan
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Megapolitan
Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Megapolitan
Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Megapolitan
2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi 'Online' dan Video Asusila

2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi "Online" dan Video Asusila

Megapolitan
Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Megapolitan
Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Megapolitan
Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Megapolitan
Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Megapolitan
Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok 'Debt Collector' Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok "Debt Collector" Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com